
Nanga Lauk (PRCF) – Kalau pergi ke daerah Kapuas Hulu, satu kuliner yang pasti tidak dilewatkan. Kerupuk basah. Tak lengkap bila tidak menikmati kerupuk basah kalau traveling atau berpergian ke negeri yang digelari Uncak Kapuas itu. Kerupak basah, kuliner khas Kapuas Hulu yang menjadi oleh-oleh utama.
Yayasan PRCF Indonesia yang sedang berada di Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir Kabupaten Kapuas Hulu tidak melewatkan untuk mencicipi kerupuk basah. “Kebetulan ada waktu senggang setelah berkunjung dari Kantor Kecamatan Embaloh Hilir. Kita manfaatkan untuk mencicipi kerupuk basah,” kata Immanul Huda Direktur Eksekutif Yayasan PRCF Indonesia di salah satu warung yang menyediakan kerupuk basah di Nanga Lauk, Kamis (26/9/2019).

“Di Pontianak memang banyak orang jualan kerupuk basah. Tapi, bedanya jelas beda bila dibandingkan di tempat asalnya. Kerupuk basah asal Nanga Lauk tentu lebih enak. Rasa lemak ikannya sangat terasa. Perlu diketahui, Nanga Lauk merupakan salah satu penghasil ikan air tawar terbesar di Kapuas Hulu,” jelas Immanul.
Kerupuk basah, penganan khas Kapuas Hulu. Popularitas makanan ini sangat tinggi di Kalbar. Ketika orang mendengar kata kerupuk basah, sudah pasti ingat Kapuas Hulu. Sama dengan tenarnya bubur padas asal Sambas. Ketika mendengar bubur padas, pastilah ingat Sambas.
Kuliner ini bahan utamanya daging ikan. Ikan paling enak adalah ikan belidak. Kebetulan ikan jenis ini memang banyak di Kapuas Hulu. Kalaupun tidak ada biasa diganti dengan ikan toman. Lalu dicampur dengan tepung sagu plus aneka rempah. Saat penyajian, bisa dengan cara dikukus atau digoreng. Terakhir, makan dengan sambal khusus kerupuk basah. Makyus. (ros)