Abon dan nugget salah satu makanan yang digemari oleh masyarakat. Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Ikan Muara Abadi Desa Nanga Lauk melihat potensi besar itu dengan menggelar pelatihan olahan ikan, 3-4 Juni 2021 lalu. Kebetulan Nanga Lauk sendiri salah satu penghasil ikan air tawar terbesar di Kabupaten Kapuas Hulu.

“Abon dan nugget sangat digemari masyarakat. Di Nanga Lauk ini ikannya banyak. Dengan pelatihan bahan olahan ikan ini, potensi tersebut bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Program Specialist Livelihoods PRCF Indonesia, Azri Ahmad S Hut di kantor, Senin (1/7/2021).

Dijelaskannya, pelatihan tersebut  untuk kedua kalinya di tahun kedua program. Materinya produk makanan olahan berbahan dasar ikan. Produk yang disasar berupa abon dan nugget.

Aries Nur Sejati
Aries Nur Sejati dari Dinas Perikanan Kapuas Hulu saat memberikan pelatihan bahan olahan ikan

Pemilihan materi dan produk ini berdasarkan, diversifikasi produk KUPS dari sebelumnya yang hanya budidaya ikan dan kerupuk kering. Lalu menjadi bertambah dengan produk olahan ikan lainnya. Ini sesuai dengan desain rencana bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya.

“Masyarakat Nanga Lauk secara turun temurun membuat makanan olahan berbahan dasar ikan.  Dengan tambahan pelatihan, diharapkan adanya keterampilan baru dan pemerataan standar produksi makanan olahan berbahan dasar ikan pada kelompok,” harap alumni Fakultas Kehutanan Untan ini.

Harapan lainnya, dengan keterlibatan pihak Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu sebagai narasumber akan menambah dukungan daya produksi dan pemasaran dari produk olahan ikan oleh KUPS Ikan Muara Abadi Nanga Lauk. “Terima kasih untuk Dinas Perikanan yang selalu memberikan support atas pelatihan ini,” ucap Azri.

Tujuan Pelatihan

  1. Adanya standar produksi olahan abon dan nugget yang merata pada setiap anggota KUPS Ikan.
  2. Terlatihnya KUPS Ikan dalam pengemasan produksi olahan abon dan nugget.
  3. Menghasilkan produk olahan abon dan nugget yang siap jual dan beredar di pasaran.

Luaran Kegiatan

  1. Menguatnya kapasitas anggota KUPS Ikan Muara Abadi
  2. Menambah profitabilitas dari usaha KUPS Ikan Muara Abadi
  3. Terarahnya pengelolaan usaha oleh KUPS Ikan Muara Abadi selama 25 tahun masa program
  4. Laporan kegiatan dan dokumentasi
Ibu-ibu dari KUPS Ikan Muara Abadi
Ibu-ibu dari KUPS Ikan Muara Abadi sedang mengikuti pelatihan bahan olahan ikan

Pelatihan tersebut digelar selama dua hari. Hari pertama diikuti 25 orang terdiri 4 laki-laki dan 21 perempuan. Di hari kedua diikuti 28 orang terdiri 8 laki-laki dan 20 perempuan. Kegiatan Training on Processing and Packaging of Fish Products kali ini  di Rumah Produksi Madu dan Ikan, Dusun Lauk Kiri, Desa Nanga Lauk, Kecamatan Embaloh Hilir.

Pelatihan Pengolahan Abon

Kegiatan dibuka dengan pengantar dari Rio Afiat, Program Manager PRCF Indonesia. Rio menyampaikan, tujuan pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas anggota kelompok dalam proses produksi aneka olahan ikan, setelah sebelumnya menguasai olahan kerupuk kering beserta pengemasannya. Harapannya hal ini menjadi daya dorong yang kuat bagi KUPS Ikan untuk berproduksi, memperoleh izin dan memasuki pasar, sehingga kedepannya KUPS Ikan memiliki sumber pendapatan yang jelas, teratur, berkelanjutan dan menjadi mandiri sesuai dengan tujuan dilakukannya program SCCM.

Abon dan nungget
Abon dan nungget yang dihasilkan dari pelatihan berbahan olahan ikan

Selanjutnya, peserta dibagi menjadi tiga kelompok yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, yaitu Aries Nur Sejati, A.Md. Aries menjelaskan tentang konsep dasar pembuatan abon dan teknis olahannya. Setelah materi, peserta melanjutkan dengan praktek melalui bimbingan langsung dari narasumber. Pada akhirnya, kelompok mampu menghasilkan abon ikan toman dengan hasil yang berbeda antar kelompok. Hal ini dikarenakan faktor dari suiran ikan yang berbeda disetiap kelompok dan teknis pengaronan yang membutuhkan teknik khusus. Hasil yang terbaik menjadi acuan kelompok kedepannya dalam mengolah abon ikan.

Pelatihan Pengolahan Nugget

Sementara untuk ini pelatihan pengolahan nungget ini juga dilatih oleh Aries Nur Sejati, A.Md. Setelah materi ini, peserta langsung mempraktikkan pengolahan nugget selama lebih kurang tiga jam. Pada akhir sesi, semua kelompok berhasil membuat nugget dengan seragam dan tampilan yang baik, termasuk rasa dan kepadatan daging nugget.

Dari kegiatan ini, KUPS Ikan Muara Abadi memperoleh hasil berupa abon dan nugget yang siap jual.Kunci pada pengolahan abon dan nugget ini adalah ketekunan saat mengolahnya. Karena, masih secara manual di mana prosesnya memakan waktu sekitar tiga jam. Dengan ketekunan dan ketelitian, hasil yang diperoleh akan optimal dan menjadi standar keluaran produk dari kelompok.

Pencapaian besar didapatkan oleh KUPS Ikan Muara Abadi pada pelatihan kali ini. Pengolahan abon dan nugget adalah hal yang baru bagi kelompok, sehingga kemampuan ini memberikan bekal kepada kelompok untuk terus berkembang.

‘Selama pelatihan tidak banyak masalah dan kendala pada pelatihan. Segala sesuatu berjalan cukup lancar. Untuk tantangan ke depan yang dihadapi kelompok adalah terus berlatih dalam melancarkan proses pengolahan serta paralel mengurus perizinan atau legalitas. Dengan perizinan yang diperoleh akan memudahkan kelompok dalam memasarkan produk ke ruang lingkup yang lebih luas,” papar Azri.

Azri berharap, kelompok yang sudah mengikuti pelatihan untuk menyusun jadwal rencana produksi abon dan nugget, paralel proses pengurusan perizinan dijalankan. Dengan demikian, pelatihan ini benar-benar bisa diaplikasikan secara kontinu. (azr/ros)