Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Silvofishery Nyuai Peningun Desa Nanga Jemah Kapuas Hulu sejak tahun lalu sampai saat ini masih menjalankan usaha kolam ikan air tawar. Tahun lalu dari Juli – Desember, hasil yang didapat Rp13,761 juta. Tahun 2023 ini sampai Juni Rp5,977 juta.

“Bila dibandingkan tahun lalu, hasil dari kolam ikan ini turun. Penyebab turunnya produksi ini sudah kita evaluasi dalam rapat. Semua itu dijadikan pelajaran untuk meningkatkan produksi di bulan-bulan berikutnya,” kata Fasilitator Livelihood PRCF Indonesia, Masudi SE, Jumat (8/8/2023).

Pada 3 Agustus lalu digelar rapat pengurus KUPS Silvofishery di Kantor LPHD Nyuai Peningun Desa Nanga Jemah. Rapat ini dihadiri 18 orang, terdiri dari 4 orang dari LPHD, 13 orang dari KUPS, sisanya dari pendamping. Agenda rapat tentang penjualan ikan.

Suasana rapat evaluasi KUPS Silvofishery di Kantor LPHD Nyuai Peningun Desa Nanga Jemah, 3 Agustus 2023. (Foto: Masudi)

“Dalam rapat itu terungkap terjadi penurunan penjualan. Pada Januari 2023 dari penjualan ikan didapat hasil Rp437,4 ribu, Februari Rp2,201 juta, Maret turun Rp1,468 juta, April turun lagi Rp465,5 ribu, Mei naik sedikit menjadi Rp827 ribu, dan Juni turun Rp577,5 ribu,” ungkap pria kelahiran Desa Semata Sambas ini.

Apa penyebab turunnya hasil penjualan itu? Marsudi menjawab, ini disebabkan fisik ikan yang kecil karena kurang pemberian pakan. Masalah pakan diakui agak sedikit kendala. Harga pakan terbilang mahal di Kapuas Hulu. Itu sebabnya, pemberian pakan menjadi berkurang, tidak seperti biasanya.

“Walaupun demikian, persoalan ini tetap menjadi perhatian pengurus KUPS untuk mencari solusi terbaik. Untuk ikan berukuran besar sudah tidak ada lagi, karena habis dibeli orang. Sekarang tersisa ikan kecil belum layak dikonsumsi. Di sisi lain permintaan ikan terbilang tinggi di sini,” jelas Masudi.

Selain itu, untuk mengetahui untung atau rugi, ikan harus dipanen semua. Untuk saat ini, menurut perhitungan mengalami kerugian karena umur ikan sudah lebih dari satu tahun. Pemberian pakan ikan hanya menambah biaya pembelian pakan. Jika pemberian pakan  sesuai standar, ikan akan mengalami kenaikan bobot ikan per ekornya.

Solusi Peningkatan

Sebagai solusi dari penurunan penghasilan itu, peningkatan pemberian pakan. Pihak KUPS sudah tahu caranya. Sekarang tinggal dijalankan. Kemudian, akan dilakukan pemisahan ikan besar dan kecil. Hal ini mempermudah pembesaran dan pemberian makan.

“Evaluasi ini sangat penting untuk mengetahui segala kekurangan dan kelemahan. Dari itulah diharapkkan pengurus KUPS belajar. Segala kekurangan dan kelemahan itu diperbaiki untuk meningkatkan hasil lebih baik lagi,” harap Masudi. (ros)