LPHD Bukit Belang Desa Tanjung Kapuas Hulu mulai menerapkan patroli hutan secara mandiri. Mereka biasanya patroli hutan selalu didampingi fasilitator dari PRCF Indonesia. Sejak Juli 2022 lalu, patroli secara mandiri mulai diterapkan.

Patroli rutin hutan desa itu didukung oleh Program Imbal Jasa Ekosistem. Ada melibatkan 10 personel  terdiri enam personel dari tim inti unsur LPHD ditambah empat dari masyarakat. Patroli dilaksanakan dari 25-29 Juli 2022 dengan sasaran wilayah adalah Tanggai Selimbau, kawasan ini berbatasan dengan tiga desa yaitu Pala Gurung, Bahenap, dan Tanjung.

“Ada yang berbeda pada kegiatan patroli rutin hutan desa kali ini. Tim patroli tidak didampingi oleh fasilitator dari Yayasan PRCF Indonesia. Hal ini merupakan strategi yang diambil untuk kemandirian Tim Patroli LPHD Bukit Belang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi melakukan pengawasan, pemantauan dan perlindungan kawasan serta  meningkatkan kapasitas SDM,” jelas Fasilitator Desa Tanjung PRCF Indonesia, Hendra Wisnu Wardhana, Rabu (10/8/2022).

Namun demikian, patroli mandiri ini masih tetap di bawah kontrol  fasilitator desa PRCF Indonesia. Pihaknya melakukan briefing sebelum keberangkatan patroli hutan. Tujuannya, untuk memastikan semua perlengkapan dan peralatan serta lokasi tujuan patroli. Hal ini bertujuan agar kegiatan patroli mandiri benar-benar berjalan dengan baik dan lancar.

“Briefing sebelum keberangkatan itu juga agar seluruh personel patroli mengedepankan faktor keselamatan sebagai hal prioritas utama. Kemudian, memeriksa peralatan agar semua temuan terdokumentasi dengan baik,” ungkap Wisnu atau akrab disapa Peyang.

“Setelah patroli, kita dari PRCF melakukan evaluasi hasil kegiatan yang telah dilakukan selama berada di hutan. Memastikan para personel tim patroli hutan menjalankan tugas dan fungsinya,” tambah Peyang.

Evaluasi Patroli

Saat evaluasi, tidak hanya dari PRCF hadir, hadir juga Ketua LPHD, Hilarius Abas, Kabid II Sukardi yang membidangi kegiatan Pemantauan, Pengawasan dan Perlindungan Kawasan dan Unsur Pemerintah Desa. Dalam kesempatan ini  tim patroli memaparkan hasil temuan, kendala dan situasi saat kegiatan. Setiap permasalahan selama patroli dicarikan solusinya untuk patroli berikutnya.

Dalam evaluasi itu Kepala Bidang  Pemantauan, Pengawasan dan Perlindungan Kawasan dan Unsur Pemerintah Desa LPHD Bukit Belang, Sukardi menekankan betapa pentingnya perlindungan dan pengamanan serta Pengawasan kawasan ini. Persoalan itu bukan hanya menjadi tanggung jawab LPHD saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat Desa Tanjung. Hal itu lantaran telah dirasakan manfaatnya dengan adanya Program Imbal Jasa Ekosistem ini.

Sementara itu, Ketua LPHD Bukit Belang, Hilarius Abas menyampaikan, sangat berbahagia seluruh tim patroli dalam keadaan sehat serta tetap mengedepankan faktor keselamatan dalam aktivitas patroli mandiri ini. Selain itu beliau juga senang tidak terdapat aktivitas yang bersifat merusak hutan.

Hilarius juga  mengapresiasi keterlibatan masyarakat Desa Tanjung dalam kegiatan patroli mandiri ini. Ini bukti adanya kesadaran dari seluruh masyarakat betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan.

“Saya hadir dalam evaluasi ini, dan saya berpesan,  patroli mandiri hutan desa ini merupakan strategi untuk mengingkat kemampuan dan mengasah keterampilan personel. Kemampuan itu hendaknya terus ditingkatkan. Tujuan akhirnya agar hutan desa benar-benar terjaga dengan baik demi generasi akan datang dan kelestarian lingungan,” tambah Peyang. (wis/ros)