Madu hutan dengan kualitas terbaik di Kalimantan Barat bahkan Indonesia hanya ada di Desa Nanga Lauk. Madu atau orang kampung menyebutkan wanye’ salah satu komoditas utama warga Nanga Lauk. Kualitasnya dijaga dengan baik. Caranya, saat memisahkan madu dari sarang, dengan cara ditiriskan.

Nanga Lauk penghasil madu terbesar di Kabupaten Kapuas Hulu. Dalam satu tahun bisa puluhan ton dihasilkan. Apa yang menyebabkan Nanga Lauk sebagai penghasil madu terbesar? Karena masih memiliki hutan desa dan hutan produksi terbatas yang terjaga dengan baik. Dari hutan itulah madu-madu dengan kualitas terbaik dihasilkan.

PRCF Indonesia yang menjadi mitra utama Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Lauk Bersatu memfasilitasi berdirinya Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Madu. Lewat kelompok inilah madu hutan dari Nanga Lauk dijaga kualitasnya. Para petani madu dibina bagaimana cara menghasilkan madu secara lestari. Artinya, madu diambil, tapi tidak merusak koloni lebah yang ada di hutan.

“Mereka sudah memanen secara lestari. Anak-anak si lebah itu, tidak dipotong habis, melainkan disisakan. Sarang yang dipotong hanya bagian yang ada madunya. Dengan cara ini, mereka bisa panen dua sampai tiga kali untuk satu sarang. Saat pemerasan madu dengan cara ditiriskan, sehingga tidak terkontaminasi oleh tangan. Sampailah ke konsumen, madu hutan asal Nanga Lauk dijamin higienis dan sehat,” kata Manajar Program PRCF Indonesia, Rio Afiat.

Cara menjaga kualitas madu

Saat memanen madu di hutan, sarang dipotong hanya di bagian madunya saja. Sementara yang tidak ada madu, dibiarkan agar anak lebah bisa tumbuh baik. Dengan cara ini, lebah masih menambah koloni baru. Sedangkan madu diambil tanpa harus merusak koloni lebah.

Pada saat penirisan madu, banyak menggunakan cara diperas dengan baik. Hal ini bisa membuat rasa madu tidak lagi higienis. Dengan cara ditiriskan, madu keluar secara perlahan dari sarang. Sampai semua madu habis, barulah madu tersebut dikemas sebaik mungkin. Dengan cara tradisional itulah madu dari Nanga Lauk terjamin kualitasnya. Cara ini akan terus dipertahankan (ros)