Pontianak (PRCF) – Orang nomor satu di PRCF, Fernando Potes Sanchez baru saja berkunjung ke Desa Nanga Lauk. Dalam kesempatan itu ia melihat langsung implementasi program PRCF. Selain itu ia juga menyerahkan satu buah mesin tempel 3,3 PK. Mesin tersebut hasil pengadaan dari program SCCM dengan tujuan untuk memperkuat patroli hutan.
“Kedatangan Pak Fernando sangat dinantikan oleh warga Nanga Lauk. Beliau bisa melihat secara langsung berbagai program yang telah dijalankan. Bahkan, beliau juga menyerahkan satu buah mesin tempel 3,3 PK untuk memperkuat tim patroli hutan,” kata specialist program conservation PRCF Indonesia, Yadi Purwanto di kantornya, Selasa (4/2/2020).
Diceritakan Yadi, Presiden Direktur PRCF Indonesia, Dr L Fernando Potes Sanchez datang ke Nanga Lauk, 26 Januari 2020 lalu. Tiba di Putussibau siang hari. Sorenya berangkat menuju Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir Kapuas Hulu.
“Malam harinya, seluruh pengurus LPHD kita kumpulkan sekaligus menyambut kedatangan Pak Fernando. Dalam kesempatan ini, beliau mendengarkan secara langsung apa saja program yang telah dijalankan. Beliau juga mendengarkan apa saja keluhan warga. Apa yang bisa dibantu oleh PRCF, tentu diperhatikan,” papar Yadi.
Usai mendengarkan keluhan warga, Fernando yang didampingi anak lelakinya menyerahkan bantuan berupa satu buah mesin tempel. Bantuan tersebut merupakan implementasi dari program Sustainable Commodities Conservation Mecanism (SCCM) atau mekanisme pembiayaan inovatif untuk perlindungan dan restorasi hutan.
“Kita rutin melakukan patroli hutan. Untuk melakukan patroli, satu-satunya alat transfortasi ya perahu motor. Nah, dengan bantuan tersebut jelas semakin mengoptimalkan patroli hutan desa maupun patroli hutan produksi terbatas,” tambah Yadi.
Saat penyerahkan bantuan, Fernando didampingi oleh Direktur Eksekutif PRCF Indonesia, Imanul Huda. Bantuan diterima langsung oleh Ketua LPHD Lauk Bersatu, Hamidi. Penyerahan tersebut disaksikan oleh seluruh pengurus LPHD dan tokoh masyarakat Nanga Lauk. (ros)