Ada yang berbeda dengan patroli hutan Desa Nanga Betung kali ini. Biasanya tim patroli hutan dari LPHD Pundjung Batara berisikan personel internal saja. Kali ini ada personel eksternal dari TNI dan Polri.

“Ada satu personel dari TNI yakni dari Babinsa di bawah Komando Rayon Militer 08 Bunut Hilir. Kemudian, satu lagi dari Babinkamtibmas Polsek Boyan Tanjung. Sementara dari LPHD Pundjung Batara ada 10 personel,” kata Fasilitator Desa dari PRCF Indonesia, Ardian Arista, Senin (12/12/2022).

Dijelaskan Ardian, patroli hutan desa kali berlangsung dari 11-14 Desember 2022. Artinya ada empat hari tim patroli berada di hutan desa. Adanya personel dari TNI dan Polri tentu menambah semangat tim patroli hutan. Mereka akan belajar lebih banyak dari dua aparat itu bagaimana melakukan patroli selama di hutan.

“Urusan patroli dalam hutan, TNI dan Polri memang jagonya. Tim kita sangat beruntung bisa bersama dengan para aparat ini. Kita akan belajar langsung bagaimana cara melakukan patroli hutan yang benar dari dua aparat penjaga negara ini,” ujar Ardian.

Dalam melakukan patroli hutan ini, ada lima tahap yang mesti dilakukan tim patroli hutan. Pertama, melakukan perencanaan dulu ke pihak LPHD Pundjung Batara. Kedua, melakukan rapat persiapan keberangkatan sambil memastikan kesiapan personel, peralatan, maupun ransum.

“Bila persiapan tidak ada masalah, barulah patroli dinyatakan siap dilakukan. Selama empat hari tim akan melakukan monitoring di dalam hutan. Mencatat setiap ada pertemuan dengan flora dan fauna lalu didokumentasikan dalam SmartPatrol,” papar Ardian.

Selain itu, lanjut Ardian, pengamanan dan perlindungan terhadap hutan desa adalah hal yang sangat penting. Kemudian, pendataan pontensi  keanakaragaman hayati flora  fauna, potensi kawasan ekowisata, sumberdaya air dan potensi kawasan lainya.

Data hasil dan dokumen yang dihasilkan dari kegiatan ini sebagai informasi dasar untuk menentukan kebijakan dalam penjagaan dan pelelolahan kawasan hutan desa Pundjung Batara Desa Nanga Betung. Dengan data ini bisa dijadikan referensi dalam pengelolaan hutan desa.

Saat ini tim patroli hutan plus dua personel aparat masih sedang melakukan patroli. Ardian berharap, dalam melakukan patroli kali ini berjalan lancar, tidak ada kendala di lapangan. “Kita berharap, tim patroli bisa kembali lagi dengan keadaan sehat dan bugar,” harap Ardian.

Evaluasi dan Pelaporan

Setelah empat hari melakukan patroli, apakah tugas sudah selesai. Tentunya saja belum. Patroli hutan yang telah dilakukan akan dievaluasi. Hasil evaluasi tersebut akan dilaporkan ke LPHD Pundjung Batara sebagai bentuk pertanggungjawaban. Laporan itu akan diarsipkan sebagai data dan referensi.

Kembali soal patroli hutan, mereka melakukan patroli dengan cara jalan kaki. Tidak menggunakan kendaraan. Dengan cara ini, mereka bisa menjelajari hutan secara detail. Sementara alat yang diperlukan selama patroli hutan di antaranya GPS, Hp untuk apl smart patrol, kamera, telly sheet, peralatan masak, dan terpal tenda. Tidak ketinggalan bahan konsumsi dan perlengkapan pribadi (sabun dan obat-obatan). (ros)