PRCF Indonesia lewat Direktur Eksekutifnya, Imanul Huda S Hut M Hut menghadiri dua forum besar di Kota London Inggris 11 – 12 Mei 2023. Forum pertama, Indonesia Regenerative Business Trade Dialogue. Forum kedua, Partnership for Forest Forum 2023.

“Benar, saya baru saja menghadiri dua forum itu di London. PRCF Indonesia diundang secara khusus untuk menghadiri dua forum tersebut atas fasilitasi dari Partnership for Forest atau P4F. Undangan itu sekaligus kepercayaan pihak internasional terhadap keberadaan PRCF Indonesia selama ini,” kata Imanul Huda di kantornya, Selasa (23/5/2023).

Dijelaskan Imanul, agenda pertama menghadiri Indonesia Regenerative Business Trade Dialogue atau Dialog Perdagangan Bisnis Regeneratif Indonesia. Agenda ini dilaksanakan oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sub-Hubungan Usaha Hutan Regeneratif. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Indonesia di London.

Imanul Huda (jongkok nomor empat dari kiri) usai mengikuti Indonesia Regenerative Business Trade Dialogue di London Inggris

Bisnis regeneratif adalah sektor ekonomi baru dan berkembang. Model bisnis regeneratif sangat penting dalam menangani global pemanasan, melindungi spesies dari kepunahan, dan membangun ketahanan sosial dan ekonomi. Ada permintaan yang meningkat untuk produk berkelanjutan di pasar Inggris, mencapai £120 miliar pada tahun 2021 (dua kali lipat dari nilai tahun 2010).

“Bisnis seperti ini sangat relevan dengan apa yang dilakukan oleh PRCF Indonesia. Selama ini kita memang fokus pada konservasi hutan, melindungi spesies, dan meningkatkan ketahanan ekonomi bagi masyarakat di sekitar hutan,” jelas alumni Fakultas Kehutanan Untan ini.

Forum Kemitraan

Usai mengikuti Indonesia Regenerative Business Trade Dialogue, Imanul melanjutkan agenda berikutnya, mengikuti Forum Kemitraan untuk Hutan atau Partnership for Forest Forum 2023. Dalam undangan disebutkan, Imanul adalah salah satu mitra proyek Partnership for Forest. Beliau salah satu pemangku kepentingan utama dalam program ini.

Dalam acara ini dengan pembukaan pameran dan welcome speech. Kemudian, dilanjutkan dengan sesi 1 membahas Unlocking smallholder finance for sustainable landscape management: Emerging lessons and perspectives atau membuka kunci pendanaan untuk pengelolaan lanskap berkelanjutan: Pelajaran dan perspektif yang muncul. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi 2 membahas “From deforestation to regeneration: Transitioning forestry’s incumbent industries towards a new climate economy”

Usai dua sesi itu, istirahat siang, lalu dilanjutkan sesi berikutnya membahas “Scaling land restoration successes in East Africa” dan dilanjutkan sesi terakhir membahas, “Transformational change in the land use sector in Latin America”

“Semua sesi banyak informasi didapatkan yang sangat berguna untuk program kerja PRCF. Ini sebagai oleh-oleh yang nantinya diterapkan untuk masyarakat desa yang selama ini kita dampingi,” tambah Imanul. (ros)