Sebanyak 1.200 tunas nanas sudah ditanam di lahan agroforestry di Sungai Putat Desa Nanga Lauk Kapuas Hulu. Bukan hanya nanas saja, akan ditanam juga semangka, petai, jengkol dan jenis buah-buahan lainnya.
“Semua tunas atau bibit nanas yang kita datangkan dari Kuala Dua Kubu Raya sudah ditanam di lahan agroforestry. Sekarang, tinggal merawatnya sampai akhirnya nanti bisa dipanen buahnya. Semoga ini terus berlanjut,” kata Specialist Program Conservation PRCF Indonesia, Yadi Purwanto, Rabu (2/3/2022).
Dijelaskan Yadi, lahan yang ditanami nanas merupakan lahan terbuka di mana sudah tidak ada lagi pohon besar. Di lahan itu juga ada ditanami karet oleh warga. Di sela-sela tanaman karet itulah ditanam nanas.

“Ada 32 jalur dan rata-rata setiap jalur 40 tunas nanas. Sebanyak 1.200 tunas nanas sudah ditanam di jalur tersebut. Kegiatan selanjutnya lagi pendataan lahan untuk ditanami semangka, petai, jengkol dan jenis buah-buahan lainnya,” ungkap alumni Fakultas Kehutanan Untan ini.
Dengan adanya penanaman nanas ini kemudian nanti dilanjutkan tanaman lainnya, diharapkan bisa menambah pendapatan anggota LPHD Lauk Bersatu. Program ini sepenuhnya dilaksanakan oleh LPHD Lauk Bersatu. Sementara PRCF Indonesia hanya mendampingi dan terus mengawal program itu bisa memberikan nilai tambah.

Program agroforestry tersebut bertujuan memanfaatkan lahan terbuka atau tidur agar berdaya guna. Lahan itu ditanami dengan tanaman yang memberikan nilai ekonomi atau pendapatan. Ada 4,19 hektare lahan yang dijadikan agroforestry. Lahan itu merupakan milik tiga warga yakni Abai 0,41 hektare, Samiri 2,58 hektare, dan Musmulyadi 1,2 hektare.
“Yang ditanami nanas ini lahan miliki Musmulyadi sebanyak 1.200 tunas nanas. Di lahan itu ada 98 pohon karet existing. Untuk lahan lainnya masih disiapkan untuk ditanami semangka, petani, jengkol dan buah-buahan lainnya,” tambah Yadi.
Nilai Tambah
Selama ini warga Nanga Lauk banyak menggantungkan hidup dari menjual ikan dan madu. Ada juga berkebun karet dan kratum. Dengan adanya agroforestry ini dengan menanam nanas diharapkan bisa menjadi nilai tambah untuk pendapatan warga.
“Tujuan kita tidak lain adalah bisa menjadi nilai tambah bagi pendapatan warga Nanga Lauk. Ada komoditas lain yang diharapkan bisa meningkatkan pendapatan warga. Bila ini sukses tentu akan terus kita kembangkan,” tambah Direktur PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut. (ros)