Penanam pohon

Pada 1 Desember 2023 jelang tutup tahun, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) beserta jajaran dan sejumlah NGO melakukan aksi nyata. Aksi itu berupa penanaman bibit pohon di areal Lapangan Tembak Gelora Khatulistiwa Pontianak. Tidak kurang 5.700 bibit pohon ditanam secara serempak di hari itu juga. Penanam pohon tidak hanya di lokasi itu, melainkan hampir di seluruh kabupaten/kota. Untuk di luar Kota Pontianak, aksi nyata penanaman pohon itu dilakukan oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

Kenapa Mesti Menanam Pohon?

Perlu diketahui Kalimantan Barat memiliki kawasan hutan seluas 8.389.600 hektare atau mencapai 57,14% dari jumlah total luas wilayah Provinsi ± 14.680.790 hektare. Hutan seluas itu selalu terancam oleh aktivitas deforestasi dan degradasi hutan. Deforestasi bisa saja terjadi disebabkan oleh penebangan, pembabatan, pembakaran, perkebunan sawit, industri kayu dan pertambangan. Deforestasi sendiri bisa menyebabkan kerusakan hutan, perubahan iklim dan pemanasan global. Data memperlihatkan tutupan hutan di Kalimantan turun sepanjang 2015-2018. Kalbar sendiri berkurang 1,1%. Deforestasi netto di Kalimantan mencapai 744.367 hektare. Rata-rata deforestasi di Kalbar mencapai 68.840 hektare per tahun dan degradasi hutan mencapai 10.837 hektare per tahun. Perlu perhatian serius agar tingkat deforestasi dan degradasi hutan dapat berkurang. Dua dekade terakhir, Kalbar kehilangan 1,25 juta hektar hutan. Kehilangan ini bisa karena aktivitas manusia atau proses alami. Kebakaran hutan juga salah satu penyebab utama.

Apa yang dilakukan Pemprov Kalbar?

Untuk mengatasi deforestasi dan degradasi hutan di Kalbar, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan, antara lain:

– Menetapkan kawasan hutan lindung atau kawasan konservasi untuk melindungi hutan dari eksploitasi.

– Memperbaiki teknik silvikultur atau pengelolaan hutan secara berkelanjutan.

– Mengkonservasi lahan gambut yang merupakan sumber karbon dan habitat keanekaragaman hayati.

– Melakukan penghijauan atau penanaman pohon untuk memulihkan fungsi hutan.

– Menerapkan agroforestri atau sistem pertanian yang menggabungkan tanaman pangan dengan tanaman hutan.

– Melakukan pengayaan atau penambahan tanaman di hutan yang mengalami degradasi.

– Melakukan rehabilitasi di lahan kritis yang kosong atau berbelukar.

– Memperkuat posisi petani kecil di rantai pasokan sawit dan karet agar tidak merusak hutan.

Upaya tersebut terus dilakukan. Salah satunya aksi nyata dengan menanam pohon seperti disebutkan sebelumnya. Aksi ini tidak boleh berhenti. Tidak mesti oleh pemerintah saja, melainkan bisa dilakukan pihak swasta juga.

Fungsi Pohon

Penanaman pohon memiliki peranan penting baik untuk lingkungan maupun kehidupan sosial ekonomi masyarakat, antara lain:

  1. Mengurangi Pemanasan Global. Pohon menyerap karbon dioksida, suatu gas rumah kaca utama, dan melepaskan oksigen ke udara. Proses ini membantu mengurangi konsentrasi karbon dioksida di atmosfer dan melawan pemanasan global.
  2. Menjaga Keseimbangan Ekosistem. Pohon berperan penting dalam menjaga ekosistem dengan menyediakan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna. Kehilangan pohon dapat mengancam keberlangsungan hidup spesies tersebut.
  3. Pencegah Erosi Tanah dan Pengatur Siklus Air. Akar pohon membantu mengikat tanah dan menghindarkan erosi, serta memainkan peranan dalam siklus air dengan menyimpan air hujan dan mengkontribusi pada proses evaporasi dan presipitasi.
  4. Menyediakan Sumber Daya dan Peningkatan Ekonomi. Pohon menyediakan berbagai sumber daya seperti kayu, karet, dan resin yang vital untuk ekonomi. Penanaman pohon juga dapat menciptakan peluang pekerjaan.
  5. Kesejukan dan Kenyamanan. Daerah berhutan dapat menurunkan suhu, mengurangi kebutuhan akan penggunaan AC, dan meningkatkan kenyamanan wilayah sekitar.
  6. Kesehatan Fisik dan Mental. Lingkungan yang kaya akan tanaman dapat mengurangi stres, meningkatkan mood, dan secara umum meningkatkan kualitas hidup.
  7. Perbaikan Kualitas Udara. Pohon mengurangi polusi udara dengan menangkap partikel debu dan zat pencemar lainnya dengan daun dan kulit batangnya.
  8. Konservasi Air. Daerah yang banyak pohonnya akan dapat menyerap air hujan lebih baik dan mengurangi aliran permukaan dan risiko banjir.

Itu sebabnya, pemerintah selalu mengkampanyekan menanam pohon. Bahkan, ada gerakan menanam sejuta pohon. Pohon yang tumbuh subur terus dipelihara, jangan sampai ditebang. Hutan yang masih tersisa, janganlah ditebang. Pertahankan hutan yang ada agar tetap lestari. Kemudian, terus menanam pohon terutama di lahan kosong. (ros)