Rotan salah satu komoditas andalan dari hutan Desa Nanga Lauk yang dimanfaatkan untuk menjadi produk ekonomi

Pontianak (PRCF). Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Nanga Lauk bisa dikatakan kepanjangan tangan dari Yayasan PRCF Indonesia. Lembaga ini menjadi kunci utama dalam mengimplementasikan program pemberdayaan PRCF di Desa Nanga Lauk. Begitu sentralnya peran LPHD ini, PRCF segera membangunkan Kantor LPHD.

Hal ini terungkap dalam rapat evaluasi PRCF Indonesia, Senin 7 Oktober 2019. Dalam rapat tersebut, salah satu pengurus PRCF Indonesia, Iwan menjelaskan perihal rencana pembangunan Kantor LPHD di Nanga Lauk. Untuk design bangunan masih dalam proses penyelesaian akhir. Diperkirakan akhir bulan Oktober gambar design sudah selesai.

Warga Nanga Lauk saat memanen rotan di hutan

Pak Iwan-sapaan akrabnya-menambahkan, rencana pembangunan Kantor LPHD tersebut antara Desember sampai Januari 2020. Sementara untuk lokasi masih dalam tahap negosiasi dengan masyarakat Nanga Lauk. Tanah yang dibutuhkan berukuran 10×20 meter. Perkiraan luasan 6×8 meter dan dua lantai. Finalisasi mengenai lokasi ini diperkirakan Oktober.

Sebagai gambaran awal, kantor tersebut dibangun dua tingkat. Lantai I difungsikan untuk ruang rapat, kamar mandi, dan dapur. Sementara untuk lantai 2 difungsikan untuk kamar atau mess. Bangunan juga ditambah teras atas dan bawah.

Tidak hanya bangunan untuk kantor LPHD, PRCF juga berencana membangun Rumah Rotan.Iwan juga menjelaskan perihal Rumah Rotan ini. Ukuran tanah yang diperlukan 10×20 meter juga. Cuma, fungsi bangunannya jelas untuk pemberdayaan masyarakat Nanga Lauk dalam membuat kerajinan dari rotan.

Hutan desa Nanga Lauk banyak menghasilkan rotan. Penggunaan rotan masih untuk keperluan pribadi atau rumahan. PRCF Indonesia mendorong rotan bisa menambah pendapatan masyarakat. Caranya, melatih masyarakat agar terampil mengolah rotan menjadi produk yang bisa dipasarkan ke masyarakat luar.

Mesin pengolah rotan didatangkan PRCF dengan harapan bisa membuat masyarakat semakin terampil mengolah rotan

Untuk melatih masyarakat terampil mengolah rotan, PRCF sudah beberapa kali melakukan pelatihan. Sejumlah instruktur profesional dalam mengolah rotan didatangkan. Tujuannya, agar masyarakat Nanga Lauk bisa menjadikan rotan sebagai produk andalan. Adanya Rumah Rotan nanti tentu pemberdayaan masyarakat terkait rotan ini semakin lebih baik lagi. (ros)