Agroforestry dan patroli hutan tetap menjadi agenda penting yang akan dilaksanakan oleh LPHD Lauk Bersatu Desa Nanga Lauk di bulan November ini. Selain itu, ada juga pembahasan draft Peraturan Daerah (Perdes) dan pemasangan patok.
“Semua agenda di bulan November ini akan segera kita laksanakan. Kegiatan penting yang akan kita laksanakan di antaranya agroforestry dan patroli hutan. Kita tetap mendampingi tim patroli hutan dari LPHD Lauk Bersatu dalam menjalankan tugasnya,” kata Manager Program PRCF Indonesia, Rio Afiat, Selasa (9/11/2021).
Dijelaskan Rio, khusus pelatihan agroforestry direncanakan tanggal 19-20 November ini. Sasaran kita di Sungai Putat, karena di sana lahannya banyak gambut. Sebagai langkah awal, pihaknya melakukan pembibitan dulu (nursery). Setelah pembibitan dilakukan, lalu dilakukan penanaman di Sungai Putat itu.
“Kita sudah beberapa kali melakukan pelatihan agroforestry ini. Tetap dilakukan secara regular mengingat agroforestry sangat penting dalam kegiatan konservasi hutan desa. Dengan program ini, kita bisa menutup lahan yang selama ini terbuka,” papar pria kelahiran Jawai Sambas ini.
Selain itu, agroforestry PRCF Indonesia tetap mendampingi tim patroli hutan LPHD dalam menjalankan tugasnya. Patroli hutan bisa dikatakan program yang menjadi perhatian penting dalam konservasi hutan. Dengan patroli hutan ini untuk memastikan tidak ada kerusakan hutan.
“Patroli hutan ini sangat penting dan secara regular dilakukan terutama oleh LPHD. Sejak tahun 1999 lalu, patroli hutan rutin dilakukan sampai saat ini. Dengan cara inilah, hutan desa milik Nanga Lauk bisa terjaga dengan baik,” ungkap Rio.
Pemasangan Patok
Dari 25-29 November ini, LPHD Lauk Bersatu akan melakukan pemasangan patok batas hutan desa. Karena banyak patok yang harus dipasangan, memerlukan waktu sampai empat hari. Patok ini sangat penting agar masyarakat mengetahui luas areal beserta batas hutan desanya.
Selain pemasangan patok, PRCF juga akan mendampingi LPHD dalam menyusun draft Perdes terkait dengan konservasi. Bagaimanapun antara LPHD dan Pemeerintah Desa Nanga Lauk harus bersinergi dan hasil akhirnya untuk masyarakat sendiri. Terakhir, PRCF akan melakukan monitoring untuk kuartal pertama program berikutnya. (ros)