Desa Tanjung Lasa Kecamatan Putussibau Utara Kapuas Hulu semakin serius menggarap ekowisata berupa arung jeram. Difasilitasi Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (BBTNBKDS), Tanjung Lasa akan me-launching ekowisata arung jeram pada Januari 2023 depan.
“Berdasarkan informasi dari Kelompok Ekowisata Tanjung Lasa, awal tahun depan Januari 2023 akan meresmikan olahraga arung jeram ini. Kita sudah menjajalnya dan cukup lumayan arus deras sungainya,” kata Direktur Eksekutif PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut, Rabu (14/9/2022).
Berdasarkan keterangan dari Kelompok Ekowisata Tanjung Lasa, mereka sudah menyediakan perahu karet atau kayak inflatable adalah jenis perahu kayak dengan tabung yang diisi angin. Digunakan pada sungai sungai berarus dengan tingkat kesulitan rendah dan aman. Biasanya digunakan untuk wisata penjelajahan sungai, bukan untuk petualangan seperti layaknya white water rafting.
“Kapasitas perahu 2 – 3 orang. Peralatan standar untuk arung jeram seperti perahu karet, rompi pelampung, plindung kepala atau helm, dayung, tas kedap air, tali Lempar, pompa, dan P3K Kit sudah mereka siapkan. Ini sebagai tanda mereka sudah siap, sekarang tinggal persiapan dengan terus melatih kemampuan para pengelolanya,” urai alumni Fakultas Kehutanan Untan ini.
Desa Tanjung Lasa merupakan kawasan penyangga Taman Nasional Betung Kerihun Kapuas Hulu. Desa ini memiliki hutan desa 4.996 hektare. Hutan desa ini menjadi daya tarik tersendiri dan bisa dinikmati keindahannya dengan menyusuri Sungai Sibau, lokasi arung jeram.
Difasilitasi BBTNBKDS
Pengelolaan arung jeram Tanjung Lasa difasilitasi oleh BBTNBKDS. Lembaga ini menyerahkan operatornya ke Kelompok Ekowisata Tanjung Lasa yang dinamakan dengan Manua Sio Iraang.
“Kelompok ini beranggotakan 15 orang sebagai operator perahu, operator speed boat dan pengelola logistik tamu. Mereka sudah dilatih sedemikian rupa sehingga layak untuk sebagai operator arung jeram,” tambah Imanul.
Arung Jeram Tanjung Lasa ini menawarkan dua trip. Trip pertama merupakan trip pendek hanya lima jam. Trip dimulai dari Kota Putussibau – Tanjung Lasa – Hutan Desa (Sungai Sibau dan Sungai Jut) . Kemudian, kembali lagi ke Tanjung Lasa – Putussibau.
“Sementara trip kedua, trip panjang. Pada trip ini pengunjung bisa menginap di Taman Nasional Betung Kerihun selama dua malam. Tripnya dari dari Putussibau-Tanjung Lasa – Camping Ground Muara Gemuruh (Kawasan TNBK). Di sini pengunjung melakukan tracking menuju air terjun. Setelah berkayak kembali menuju Tanjung Lasa- Putussibau. Paket sedang dirancang oleh kelompok dan fasilitator,” papar Imanul. (ros)