HHBK

Sebuah terobosan baru dihasilkan PRCF Indonesia dan Fakultas Kehutanan Untan. Dengan menggunakan bahan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berhasilkan menciptakan produk kecantikan berupa komestik, lipstick, sabun, pelembab kulit. Langkah berikutnya pengurusan legalitas agar bisa dipasarkan ke masyarakat.

“Produk kecantikan ini merupakan wujud kerja sama antara PRCF dan Fakultas Kehutanan. Produk sampelnya sudah ada. Langkah berikutnya tinggal pengurusan legalitas seperti sertifikasi halal, izin produk, dan sebagainya. Bila sudah ada izin, barulah kita akan pasarkan secara luas,” kata karyawan PRCF Indonesia, DM Zainuddin S Hut di kantornya, Senin (10/2/2023).

pelembab kulit
Produk berupa pelembab kulit dengan bahan dasar tengkawang

Dijelaskannya, PRCF memberikan support kepada Silvapreneurship Fakultas Kehutanan Untan untuk menciptakan produk. Diutamakan bahan dasarnya dari HHBK. Salah satunya tengkawang yang merupakan tanaman hutan endemik Kalbar.

“Selama ini memang banyak permintaan pasar untuk tengkawang. Bahkan, ada yang diekspor ke luar negeri. Cuma, kebanyakan bahan mentahnya, sementara produk jadinya sangat jarang. Lewat kerja sama ini kita membuktikan bisa membuat tengkawang menjadi produk jadi seperti kosmetik, lipstick, sabun, pelembab kulit dan sebagainya,” papar alumni Fakultas Kehutanan Untan ini.

Untuk saat ini memang baru sampel produk. Paling tidak, wujud nyata dari tengkawang menjadi produk jadi, sudah ada. Tentunya, tidak habis di sini saja. PRCF akan terus memberikan dukungan agar produk itu bisa dipasarkan secara luas.

sabun
Produk berupa sabun beku dengan bahan dasar dari tengkawang

“Kita berharap, bukan hanya dari tengkawang saja, dari HHBK lain juga terus kita ciptakan produk. Paling tidak kita sudah memulai, dan berikutnya terus menciptakan produk yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” tambah Zainuddin.

Pengelolaan Hutan

PRCF sendiri juga melakukan pendampingan terhadap LPHD dan KUPS di enam desa di Kabupaten Kapuas Hulu. Dari pendampingan itu ada juga produk yang dihasilkan dari HHBK. Seperti LPHD Lauk Bersatu Desa Nanga Lauk, lewat KUPS dampingan PRCF ada produk dalam bentuk kemasan berupa madu. Produk madunya sudah diurus izin segala izinnya dan sudah dipasarkan secara luas. Ada juga produk berupa ikan asap, air mineral galon, dan sebagainya. (ros)

Leave A Comment