Ciri-ciri hutan hujan

Ciri-ciri hutan hujan di Provinsi Kalimantan hampir tidak berbeda dengan hutan hujan lainnya di dunia. Setidaknya ada enam ciri-ciri hutan hujan di Bumi Khatulistiswa sebagaimana disampaikan oleh Bidang Konservasi dan Perlindungan Hutan PRCF Indonesia, Yadi Purwanto S Hut. Berikut ini enam ciri-ciri hutan hujan tersebut:

Memiliki Pohon Tinggi

Seluruh hutan di Provinsi Kalimantan Barat memiliki pohon tinggi. Hal ini dikarenakan sinar matahari berlangsung sepanjang tahun sehingga memungkinkan pepohonan tumbuh secara optimal. Adapun ketinggian pohon pada hutan hujan tropis bisa mencapai 50 meter dan berdiamater besar.

Baru-baru ini tim patroli hutan dari Desa Tanjung Kapuas Hulu yang merupakan desa dampingan PRCF banyak menemukan pohon tinggi dan besar. Ada pohon memiliki diameter sampai tiga meter. Pohon tersebut masih berdiri kokoh di dalam hutan.

Memiliki Kelembapan Udara Tinggi

Kalau berada di hutan yang lebat di beberapa daerah di Kalimantan Barat sangat sulit melihat matahari. Bahkan, untuk menentukan mana barat dan timur saja sangat sulit saking rapatnya hutan. Rapat dan lebatnya hutan tersebut sehingga memiliki kelembapan udara tinggi. Tanah dari hutan hujan tropis menyimpan cadangan air yang berlimpah. Tingkat kelembapan tinggi disebabkan oleh banyaknya uap air yang berasal dari daun menguap ke atmosfer. Selain itu, kerapatan vegetasi dan suhu hangat juga menjadi satu di antara faktor pemicu tingkat kelembapan udara.

Memiliki Vegetasi Tanaman Berlapis

Vegetasi tanaman di hutan Kalimantan Barat sangat beragam. Dengan beragamnya tersebut membuat vegetasi tanaman yang berlapis. Hutan hujan tropis mempunyai beberapa tingkatan, yaitu strata A hingga E. Tingkat A terdiri atas pohon dengan ketinggian lebih dari 30 meter. Sedangkan, tingkatan B terdiri dari pohon-pohon yang memiliki banyak cabang dan bersinggungan satu sama lain.

Pada tingkatan C tersusun atas pohon dengan ketinggian antara 4 hingga 20 meter dan memiliki banyak ranting yang membentuk tajuk pohon sangat rapat. Selanjutnya, pada tingkatan D terdiri dari beragam jenis tanaman herba, palem, dan paku-pakuan besar. Untuk tingkatan E berisi tanaman pendek yang berperan sebagai penutup lantai hutan seperti lumut, jamur, dan jenis perdu.

Sinar Matahari Tidak Mampu Menjangkau Dasar Hutan

Dengan banyaknya pohon tinggi dan besar serta rapat membuat sinar matahari sulit menjangkau dasar hutan. Kondisi ini sehingga menjadikan tanah sangat lembap dan banyak ditumbuhi lumut dan jamur. Pohon yang lebat dan daun yang lebar juga menjadikan sinar matahari sulit menjangkau dasar hutan. Kalau berjalan di hutan Kalimantan Barat tidak heran apabila pakaian basah akibat kelembapan hutan.

Memiliki Genangan Air

Banyak danau bahkan air terjun di hutan Kalimantan Barat. Itu merupakan ciri khas hutan hujan. Kalau berjalan di dalam hutan kita juga banyak menemukan genangan air. Ketika musim hujan tiba, tanah akan menyerap air dan membentuk genangan yang terdapat biota di dalamnya. Kondisi ini bisa dilihat setelah hujan turun membasahi tanah di kawasan hutan tersebut.

Memiliki Daya Regenerasi Tinggi

Saat berjalan di hutan Kalimantan Barat pasti menemukan ada pohon yang tumbang. Tenang saja, pohon yang tumbang itu akan cepat diganti oleh pohon baru. Artinya, secara alamiah, hutan hujan tropis memiliki kemampuan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Tak hanya itu, tahun 2020 lalu, tim patroli hutan dari Desa Nanga Lauk menemukan ada areal hutan yang terbuka akibat ulah manusia. Dalam beberapa bulan kemudian, areal itu sudah tertutup kembali oleh semak maupun pohon kecil. (ros)