Desa Piantus salah satu sentra anyaman rotan terbesar di Kalbar

Desa Piantus dari dulu sampai sekarang sangat terkenal sebagai sentra anyaman rotan. Tidak salah apabila KUPS Rotan Karya Murni Desa Nanga Lauk Kapuas Hulu belajar rotan ke desa yang berada di Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas ini.

Sebelum ke Piantus, KUPS Rotan Karya Murni didampingi oleh PRCF Indonesia telah melakukan survei dan kunjungan ke Desa Jagoi Kabupaten Bengkayang, 13 September 2020. Setelah itu, mereka bergerak ke industri rotan ke Desa Piantus, 14 September 2020. Di desa ini mereka diarahkan ke Gedung Sentra UKM Rotan dan Bambu dan juga di rumah kediaman Hendi, ketua koperasi kerajinan rotan di Desa Piantus.

“Desa Piantus ini adalah desa pengrajin turun-temurun. Pengrajin furniture sendiri ada 20 orang. Sedangkan pengrajin anyaman seperti bakul dan nyiruk itu sekitar 70% dari 500 KK di desa. Saat ini saya sedang mengerahkan para pemuda untuk tetap terlibat dalam pekerjaan ini, daripada mereka menganggur. Sayang sekali karena disini gurunya sangat banyak. Saatnya mereka belajar dan kelak dapat mewariskan ilmunya kepada anak cucu,” jelas Hendi yang juga mantan Kepala Desa Piantus ini.

Kunjungan KUPS Rotan LPHD Lauk Bersatu didampingi PRCF Indonesia saat melakukan kunjungan ke sentra anyaman rotan di Desa Piantus
Kunjungan KUPS Rotan LPHD Lauk Bersatu didampingi PRCF Indonesia saat melakukan kunjungan ke sentra anyaman rotan di Desa Piantus

Di gedung rotan sendiri yang merupakan bantuan dari DAK. Saat ini merupakan sentra para pengrajin koperasi memproduksi aneka macam furniture. Mereka dilengkapi dengan berbagai peralatan. Mulai dari alat pitrit, peraut, nail gun, kompresor, heat gun dan banyak lainnya. Produksi yang dihasilkan mulai dari kursi, meja, sofa, lemari, parsel, vas dan lainnya.

“Bahan baku kami peroleh utama dari Kalimantan Tengah, sebagian dari Paloh. Kami sangat tergantung pada bahan rotan mentah dari luar. Semoga kami dapat bekerjasama dengan KUPS Rotan Nanga Lauk dalam pengadaan bahan baku kami,” tambah Hendi.

Produk kerajinan anyaman rotan dari Desa Piantus
Produk kerajinan anyaman rotan dari Desa Piantus

Rotan yang diperlukan sendiri antara lain rotan, marau dan sega. Mereka mengharapkan rotan yang dijual sudah selesai perlakuan pengawetan, sehingga dapat langsung dianyam. “Rotan tidak mesti dimasak dengan solar. Dengan oli bekas bahkan dengan minyak jelantah juga bisa. Kami mengharapkan rotan masih dalam ukuran panjang aslinya, minimal 8 meter,” harap Hendi.

Banyak Manfaat

Survei dan kunjungan KUPS Rotan LPHD Lauk Bersatu ke Piantus banyak manfaat yang didapat. Mereka dapat langsung melihat bagaimana bentuk-bentuk pengelolaan usaha kerajinan rotan. Industri rotannya  sudah berpengalaman. Mereka sudah punya pasar kerajinan rotan itu sendiri. Manfaat lainnya mereka dapat saling berjejaring dan bekerja sama.

Produk kerajinan anyaman rotaProduk kerajinan anyaman rotan dari Desa Piantusn dari Desa Piantus
Produk kerajinan anyaman rotan dari Desa Piantus

“Nanga Lauk dan wilayah sekitarnya banyak menghasilkan rotan. Dari pada tidak termanfaatkan semua, lebih baik dijual untuk menghasilkan perputaran ekonomi di KUPS. Selain itu juga dapat membantu teman-teman pengrajin di kabupaten lain yang kesusahan bahan baku,” jelas Azri Ahmad, Program Specialist for Livelihoods PRCF Indonesia yang memimpin kunjungan kali ini.

“Jika rutin dan kebutuhan akan rotan menjadi besar, maka KUPS bekerja sama dengan tim rehabilitasi dapat melakukan kerja sama budidaya rotan,” tambah Rio Afiat, Program Manager PRCF Indonesia.

Direktur Eksekutif PRCF Indonesia, Imanul Huda yang ikut juga dalam kunjungan itu menambahkan, kunjungan kali ini diharapkan bisa tercipta kerja sama saling menguntungkan. “Ke depannya pengrajian dari Desa Piantus dapat kita undang untuk langsung praktik melatih teman-teman KUPS Rotan Nanga Lauk dalam membuat furniture. Mereka juga mengundang kita untuk ikut dalam pelatihan finishing furniture yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” harapnya.

Sementara menurut Ketua KUPS Rotan Karya Murni, Syaripudin alias Pak Ujang merasa senang bisa ikut berkunjung ke sentra rotan di Piantus. Dari kunjungan ini akan ditindaklanjuti dengan pertemuan internal.

“Kami akan membahas kemungkinan kerja sama dengan pengrajin rotan dari Jagoi dan Piantus. Kami akan hitung dan analisa berapa biaya total yang diperlukan untuk mengirimkan bahan baku ke dua desa itu. Dari situ nanti selanjutnya akan didiskusikan berapa harga jual yang tentunya dapat dipenuhi oleh mereka. Semoga kerja sama yang baik ini akan dapat terlaksana sesegera munkin,” harap Pak Ujang (azr/ros)