Pemasangan panel surya

Sebuah cara baru dipraktikan oleh PRCF Indonesia dalam mensukseskan program pemerintah, gerakan menanam pohon. Biasanya, gerakan menanan pohon itu, pemerintah menyiapkan bibit, lalu mengajak masyarakat menanamnya. Berbeda dengan PRCF Indonesia, dipasangkan listrik solar panel atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), cara membayarkan cukup menanam pohon.

Bagaimana ceritanya? Pada September 2022 lalu, PRCF Indonesia bekerja sama dengan Global Environmental Institute (GEI) asal Cina sukses memasang PLTS di Dusun Bangik Permai Desa Nanga Jemah Kabupaten Kapuas Hulu. Sebanyak 54 solar panel dipasang di rumah warga yang selama ini merindukan aliran listrik. Pada September itu juga 54 rumah warga itu sudah terang dengan lampu listrik. Termasuk masjid dan tempat pertemuan sudah terang bila malam hari. Warga di dusun tersebut merasa senang dan gembira. Listrik yang mereka impikan akhirnya mereka bisa nikmati.

Untuk pemasangan PLTS tersebut memang tidak gratis. Panel surya yang terpasang di rumah warga itu terdiri dari solar panel 100 WP, battery 12 volt, inverter 300 watt, solar charge controler 20A, kabel dan DC lamp 5 watt masing-masing satu unit. Total harga solar panel lengkap termasuk biaya pemasangan adalah Rp3.600.000 dan penerima berkewajiban mengembalikan 50% dari harga solar panel sebesar Rp1.800.000.

Cara pembayaran (in kind payment) untuk membayar Rp1,8 juta bagi warga dusun terbilang berat. Namun, GEI dan PRCF Indonesia memiliki cara tersendiri agar warga bisa melunasi uang pemasangan sebesar itu. Cara pembayaran cukup menyediakan bibit pohon hutan atau jenis tanaman keras lainnya dan menanam di lokasi penanaman di lahan yang telah disepakati bersama.

Perhitungannya 1 bibit sekitar Rp7.000. Setiap orang yang menerima 1 unit panel harus menyediakan dan menanam sekitar 257 benih ditambah 5% benih atau lebih  untuk cadangan, total yang harus disiapkan sebanyak 270 benih di kebun pembibitan. Jadi, warga kalau disuruh membayar dengan uang tunai, cukup berat. Caranya, dengan menanam pohon 270 batang. Cara ini sudah disepakati bersama warga yang rumahnya sudah teraliri listrik solar panel.

Tidak Gratis

Tidak gratis memang, namun tidak juga memberatkan dalam pembayaran. Program ini jelas membantu gerakan pemerintah untuk menanam pohon. Tujuan pentingnya adalah mengaliri rumah warga dengan listrik yang selama ini sangat dirindukan. Dengan adanya listrik, satu kemajuan besar telah dirasakan oleh warga Dusun Bangik Permai itu. Pastinya efek dari adanya listrik bisa meningkatkan taraf hidup mereka.

Hal lebih penting lagi adalah menjaga dan merawat lingkungan. Dengan aksi penanaman pohon tersebut, akan berkontribusi untuk menghutankan kembali lahan tidur atau lahan kosong. Dengan adanya banyak pohon, akan menciptakan sebuah ekosistem baru bagi dusun tersebut. Ekosistem baru yang mencerminkan wajah lingkungan asli dan lestari. (ros)