Dukungan Kades (Kepala Desa) Nanga Lauk, Agus Yanto untuk kelompok usaha ikan dan ekowisata dibuktikan dengan mengeluarkan Surat Keputusan (SK). Pada 5 Oktober 2020, Kades Nanga Lauk mengeluarkan SK untuk kelompok usaha Ekowisata. Pada 1 September 2020 untuk kelompok ikan.
“Adanya dua SK ini menandakan Kepala Desa Nanga Lauk mengakui secara resmi dua kelompok tersebut. Sekarang bagaimana memaksimalkan peran dari dua kelompok itu memberikan kontribusi besar bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya serta warga Nanga Lauk,” jelas Manager Program PRCF Indonesia, Rio Afiat, Jumat (26/2/2021).
Dijelaskan Rio, dukungan Kades Nanga Lauk menjadi sangat penting terhadap program pemberdayaan masyarakat melalui konservasi hutan. Dukungan Kades juga sangat diperlukan agar seluruh program LPHD Lauk Bersatu yang dibina oleh PRCF Indonesia berjalan lancar. Seluruh program yang telah direncanakan adalah untuk masyarakat Nanga Lauk itu sendiri.
“Jadi, dukungan Kades sebagai bentuk legalitas bagian seluruh kelompok dalam menjalankan program kerjanya. Sekarang, setelah mendapatkan SK itu, bagaimana tujuan dan kelompok itu bisa terwujud agar bisa mengangkat nama Nanga Lauk,” tambah Rio.
Untuk kelompok usaha ekowisata berdasarkan SK Kades Nanga Lauk, nama resminya Kelompok Pengelola Pariwisata (KKP) River Village Tourism. Telah di-SK-an oleh Kades Nanga Lauk pada 5 Oktober 2020. Diketuai oleh Rosa, pemudi yang baru saja menyelesaikan SLTA. Sebagai sekretarisnya adalah Lastri, dan bendaharanya Nisa Susanti.
“Mereka anak muda Nanga Lauk yang memiliki kepedulian terhadap ekowisata desanya. Tenaga dan kemauan mereka sangat kuat, dan terus kita bina, kita pertemukan dengan para pemangku kepentingan terhadap ekowisata ini. Sering kita ikutkan pelatihan bagaimana cara mengelola ekowisata tersebut,” papar pria kelahiran Jawai Sambas ini.
Pokdakan Nanga Lauk
Dukungan Kades Nanga Lauk juga pada kelompok usaha ikan. Pada 1 September 2020, Kades Nanga Lauk telah mengeluarkan SK untuk kelompok ini dengan nama resmi Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Desa Nanga Lauk. Adanya Pokdakan ini bisa mengkoordinir kelompok usaha ikan di Nanga Lauk.
“Nanga Lauk terkenal sebagai penghasil ikan air tawar. Banyak kelompok kecil usaha ikan ini. Dengan adanya Pokdakan ini, mereka bisa berhimpun dalam satu organisasi ini. Pokdakan bisa bersinergi dengan Dinas Perikanan Kapuas Hulu bahkan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pusat,” tambah Rio. (ros).