Peserta pelatihan

Pelatihan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Desa Tanjung Kapuas Hulu memasuki hari kedua, 8 Maret 2023. Pada hari kedua ini ada empat materi utama yang disampaikan Mangggala Agni Brigdalkarhut Daops Semitau.

“Ada empat materi disampaikan pada hari kedua pelatihan ini. Pertama, Materi Teknik dan Strategi Penanggulangan Karhutla. Untuk memadamkan Karhutla tidak bisa asal-asal, ada teknik dan strateginya. Materi ini sudah diajarkan dan bisa dipahami oleh semua peserta dari LPHD Bukit Belang Desa Tanjung,” kata Syarif Yus Hadinata, Fasilitator Penguatan Kelembagaan PRCF Indonesia sekaligus penanggung jawab pelatihan tersebut, Rabu (8/3/2023).

Usai mendapatkan materi teknik dan strategi memandamkan Karhutla, peserta diajarkan materi sandi penanggulangan Karhutla. Dalam beraksi memadamkan Karhutla, ada sandi khusus yang mesti dipahami setiap peserta. Sebab, tidak mungkin saat beraksi teriak-teriak, cukup dengan sandi. Setelah itu, dilanjutkan materi memperkenalkan peralatan pemadam Karhutla.

“Peralatan Karhutla memang telah disiapkan oleh Mangggala Agni Brigdalkarhut Daops Semitau. Peralatan itu diletakkan di halaman, lalu dikenalkan satu per satu. Tak hanya dikenalkan, juga dijelaskan fungsi dan cara menggunakannya,” papar Yus – sapaan akrabnya.

Materi terakhir di hari kedua pelatihan, tentang sistem komando pemadaman. Perlu diketahui, tim pemadam kebakaran itu terdiri sejumlah personel. Mereka terlatih dan sudah memahami teknik dan strategi pemadaman. Ketika beraksi di lapangan, semua harus tunduk pada sistem komando.

“Mirip dalam militer, ada komando. Semua harus tunduk pada komando. Mirip juga dengan tim pemadam kebakaran, harus tunduk pada komando. Tujuannya agar agar aksi pemadaman menjadi terarah dan sesuai dengan strategi yang telah diajarkan,” tambah Yus.

Taktik dan Strategi

Memadamkan kebakaran hutan dan lahan adalah tugas yang sangat penting dan dapat membantu mencegah kerusakan lingkungan yang serius. Berikut adalah beberapa taktik dan strategi umum untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan dari berbagai sumber:

  1. Pemadaman api secara manual: Cara ini dilakukan dengan mengunakan alat-alat sederhana seperti parang, sekop, dan ember untuk memadamkan api. Teknik ini paling efektif pada kebakaran yang masih kecil dan dapat dijangkau secara fisik.
  2. Penggunaan air: Teknik ini melibatkan penyiraman air ke sumber api menggunakan jet air dari selang atau helikopter. Strategi ini efektif pada kebakaran yang lebih besar, tetapi membutuhkan akses yang baik ke sumber air dan alat yang tepat.
  3. Pemadaman dengan alat pemadam api: Alat pemadam api seperti APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau alat pemadam api yang lebih besar seperti Firetruck, dapat membantu memadamkan kebakaran yang lebih besar. Strategi ini efektif pada kebakaran yang masih terkendali.
  4. Pembentukan garis api: Teknik ini melibatkan pembuatan garis atau jalan di sekitar sumber api dengan menghilangkan vegetasi dan bahan bakar potensial lainnya. Strategi ini dapat membantu mencegah penyebaran api.
  5. Pembakaran terkendali: Teknik ini melibatkan pembakaran sebagian atau seluruh lahan yang terbakar untuk membatasi kebakaran dan menghilangkan bahan bakar potensial lainnya. Strategi ini efektif pada kebakaran yang telah menyebar ke area yang luas.
  6. Kombinasi teknik: Pemadaman kebakaran hutan dan lahan biasanya membutuhkan kombinasi dari beberapa teknik di atas untuk menjadi efektif. Kombinasi teknik yang tepat harus dipilih berdasarkan karakteristik kebakaran dan kondisi lingkungan di sekitar kebakaran.

Hal ini sangat penting untuk mengambil tindakan secepat mungkin ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan, serta memperhatikan keselamatan bagi tim pemadam dan masyarakat yang terlibat. Kebakaran hutan dan lahan dapat sangat berbahaya dan dapat memicu kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. (ros)