Enam LPHD dampingan PRCF Indonesia mengikuti Pelatihan Pengembangan Usaha Komunitas di Gedung FKUB Putussibau, 13 – 15 November 2023. Mereka juga dilatih mengelola Pembukuan Keuangan berbasis Android Aplikasi Si Apik.
“Pelatihan berjalan lancar dan sesuai rencana. Ada 40 peserta mengikuti pelatihan itu. Harapan kita utusan LPHD yang mengikuti pelatihan ini bisa mengaplikasikannya di desa mereka masing-masing,” kata Specialist Program Konservasi, PRCF Indonesia, Erik Munandar S Hut, Kamis (16/11/2023).
Enam LPHD dimaksud adalah LPHD Lauk Bersatu dari Desa Nanga Lauk, LPHD Bukit Belang Desa Tanjung, LPHD Punjung Batara Desa Nanga Betung, LPHD Nyuai Peningun Desa Nanga Jemah, LPHD Batang Tau Desa Sri Wangi, dan LPHD Bumi Lestari Desa Penepian Raya. Semua desa itu masih dalam wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.

“Setiap LPHD memiliki potensi hutan desa. Potensi itu dikembangkan menjadi usaha komunitas. Untuk pengembangan itu perlu belajar sama ahlinya, yakni narasumber yang kita hadirkan dalam pelatihan ini,” jelas Erik.
Narasumber itu adalah Hatta Siswa Mahyaya, praktisi bisnis komunitas Kalbar. Beliau pernah menerima penghargaan piala Upakarti dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta tahun 2012. Beliau dinilai berjasa membina 1.600 industri kecil menengah di Kalbar.
“Dengan pengalamannya membina usaha kecil menengah itu, semoga bisa juga membina LPHD dalam mengembangkan usaha komunitasnya,” harap pria kelahiran Ketapang ini.
Selain Hatta, narasumber tak kalah hebat adalah Fifiyati, juga praktisi bisnis komunitas. Beliau sangat berjasa mempopulerkan tenun ikat Dayak. Sering mengikuti berbagai pameran baik di dalam dan luar negeri. Banyak produk komunitas yang ia perkenalkan keluar daerah Kalbar.
“Dengan dua narasumber yang menguasai bidang pengembangan usaha komunitas, LPHD diharapkan mengikuti segala petunjuk maupun saran. Usaha yang telah berdiri diharapkan semakin berkembang lagi,” pinta Erik.
Pembukaan Pelatihan
Pelatihan tersebut dibuka langsung oleh Direktur PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut. Dalam sambutannya, banyak contoh LPHD di Indonesia yang memiliki usaha komunitas cukup maju. Letak kunci kemajuan itu adalah keseriusan dan konsistensi pengurus dalam mengembangkan usaha itu sendiri.
“Setiap LPHD memiliki potensi hutan desa. Manfaatkan setiap potensi itu untuk usaha, lalu kembangkan sebaik mungkin agar bisa memberikan penghasilan baik untuk pengurus maupun untuk warga desa,” nasihat Imanul. (ros)