Imanul Huda (kanan) didampingi Yadi Purwanto saat memimpin rapat evaluasi bulanan PRCF Indonesia

Pontianak (PRCF) – Semangat untuk memberdayakan warga Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir Kabupaten Kapuas Hulu yang diperlihatkan Yayasan PRCF Indonesia masih terus menyala. Tak sekadar memberdayakan, tapi juga semangat untuk melakukan konservasi lingkungan tetap terjaga dengan baik. Hal ini terungkap dalam rapat evaluasi bulanan PRCF Indonesia, Sabtu (9/11/2019).

“Rapat evaluasi bulanan rutin kita lakukan. Tujuannya, untuk melihat apa saja program yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Hal yang lebih penting mengevaluasi dari kegiatan apa saja kendala di lapangan. Semuanya untuk dicarikan pemecahan masalahnya secara bersama,” kata Direktur Eksekutif Yayasan PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut saat memimpin rapat evaluasi bulanan di kediamannya.

Yayasan PRCF Indonesia salah satu lembaga yang intensif melakukan pemberdayaan warga Nanga Lauk dalam beberapa tahun terakhir. Bukan hanya pemberdayaan, melainkan kampanye pada masyarakat untuk menjaga dan melestarikan hutan desa maupun hutan produksi terbatas yang ada di sekitar desa. Flora dan fauna yang ada di hutan dilindungi sebaik mungkin. Sehingga tidak ada kerusakan hutan.

“Banyak pihak lain ingin melakukan kerja sama dengan kita. Ada pihak ingin kita mengelola hutan di Sebubus Sambas, di Sintang, dan beberapa daerah lain di Kapuas Hulu itu sendiri. Pihak tersebut tentu sudah melihat reputasi atau apa yang telah kita lakukan di Nanga Lauk. Semoga apa yang kita lakukan selama ini menjadi rule model bagi pengelolaan perhutanan sosial di Kalbar,” harap Imanul.

Rio Afiat (kanan) disampingi Suhartian saat mempresentasikan kegiatan yang telah, sedang, akan dilaksanakan

Dalam rapat evaluasi itu juga hadir Koordinator Program, Rio Afiat. Dia memaparkan apa saja dibuat selama bulan Oktober. Dia ikut mendampingi Ketua LPHD Lauk Bersatu mengikuti Kewirausahaan Wisata Alam yang diselenggarakan Direktorat Bupsha Kementerian LHK. PRCF Indonesia sudah melatih warga Nanga Lauk memanfaatkan keindahan alamnya terutama sungai, danau, dan hutan sebagai ekowisata. Dari pihak Bupsha menyarankan untuk mempromosikan ekowisata Nanga Lauk untuk bergabung di akun gomodo. Tentu ini sebuah tawaran menarik agar potensi wisata di Nanga Lauk bisa banyak dikenal masyarakat luas.

Putra asli Jawai Sambas ini juga menjelaskan pemberdayaan petani karet Nanga Lauk. Rencana untuk mempertemukan petani karet dengan pihak perusahaan karet sukses dilakukan. Petani karet dikumpulkan. Sementara pihak perusahaan karet yakni PT New Kalbar Processor (NKP) menghadirkan ahli karet dan petani teladan. Pihak perusahaan siap membeli karet dengan harga tinggi asal sesuai standar.

“Dalam kesempatan itu, kita simulasi menghitung keuntungan karet dijual ke perusahaan dan ke kecamatan yang biasa selama ini dilakukan petani karet. Hasilnya, menjual karet ke PT NKP jauh lebih besar untungnya. Para tertarik untuk menjual ke NKP. Sekarang kita menunggu realisasinya saja. Tentunya ini bagian dari upaya kita memberdayakan petani karet,” jelas Rio yang baru saja tiba dari Nanga Lauk.

Imanul Huda menimpali. Karet yang mau dibeli perusahaan harus sesuai standar. Di sini perlu quality control agar karet yang dihasilkan petani benar-benar sesuai standar perusahaan. Jangan sampai, karet dihasilkan justru tak sesuai standar dan itu bisa merusak citra petani itu sendiri.

“Untuk sementara pihak perusahaan akan melakukan pembelian ujian coba selama lima kali. Artinya, perusahaan sudah memberikan ketentuan kualitas karet yang akan dibeli. Lima kali beli itu, perusahaan tidak melakukan sortir. Bila sesuai tentunya terus berlanjut. Pada pembelian keenam nanti, barulah dilakukan sortir apakah untuk memastikan kualitas karet apakah sesuai standar atau tidak,” jawab Rio.

Apa yang telah dilaporkan Rio, tentu angin segar buat petani karet di Nanga Lauk. Mempertemukan petani dengan perusahaan sebuah kemajuan besar. Upaya ini akan terus dikawal agar benar-benar terwujud secara nyata.

Giliran Yadi Purwanto, Program Specialist for Conservation Yayasan PRCF Indonesia. Ia juga baru pulang dari Nanga Lauk bersama Rio. Selama ini di sana, ia bersama tim patroli hutan di bawah LPHD Lauk Bersatu melakukan patroli hutan desa, hutan produksi terbatas, dan batas desa. Semua dilakukan sesuai standar operasi.

Suasana rapat evaluasi bulanan PRCF Indonesia

Patroli hutan merupakan kegiatan yang menjadi perhatian besar PRCF Indonesia. Tujuannya, memastikan secara berkala hutan desa maupun hutan produksi Nanga Lauk terjaga dengan baik. Tidak ada eksploitasi atau perusakan hutan di sana.

“Selain patroli, kita juga menyerahkan bantuan satu unit alat pemadam kebakaran. Selanjutnya, kita juga melakukan simulasi cara menggunakan alat pemadam tersebut serta cara memadamkan api. Ini baru pertama dilakukan, dan tentu akan terus kita tingkatkan kemampuan warga dalam memadamkan api,” jelas Yadi.

Berikutnya giliran Rosadi, Manager Pengembangan Pengetahuan dan Infomasi. Selama ini lebih banyak mengelola website dan channel youtube resmi PRCF Indonesia. Terjadi peningkatan kunjungan ke website prcfindonesia.org. Hal ini terjadi karena semakin aktifnya dalam upadating tulisan terkait kegiatan PRCF itu sendiri. Begitu juga dengan akun youtube PRCF Indonesia sudah memiliki 235 subscriber.

“Untuk ke depannya, kita usahakan setiap hari updating tulisan di website dan upload video baru di youtube. Itu menandakan bahwa PRCF Indonesia aktif. Saya juga merencanakan untuk menulis buku. Minimal dalam setahun bisa menerbitkan beberapa buku dari kegiatan PRCF,” jelas Rosadi.

Setelah itu giliran Suhartian, bagian keuangan PRCF Indoensia. Persoalan administrasi keuangan dan laporan soal keuangan dijelaskan secara rinci. Semua sudah mengikuti standar operasional. Terakhir Iwan, arsitek yang akan membangun kantor LPHD dan Rumah Rotan di Nanga Lauk. Direncanakan Desember 2019 mulai dibangun kantor tersebut.

Rapat evaluasi bulanan seperti itu akan dilakukan pada awal Desember depan. Ini merupakan kegiatan rutin untuk memastikan seluruh anggota PRCF Indonesia bekerja sesuai bidangnya, sekaligus memastikan program kerja terealisasi sesuai rencana. (ros)