Pontianak (PRCF) – Ada kegiatan yang selalu ada tiap bulan di Yayasan PRCF Indonesia, melakukan evaluasi. Pada Senin (9/3/2020), PRCF kembali melakukan evaluasi kegiatan. Evaluasi dimaksud untuk mengindentifikasi segala kekurangan, kemudian kekurangan itu diperbaiki untuk menjadi satu kekuatan baru.
“Evaluasi bulanan selalu rutin kita lakukan. Tujuannya untuk mengetahui apa saja program kerja yang telah dijalankan. Akan diketahui segala kekurangan. Nah, dari kekurangan itu kita jadikan untuk menambah kekuatan agar program kerja berikutnya menjadi lebih baik,” jelas Direktur Eksekutif PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut di kantornya, Senin (9/3/2020).
Dijelaskan Imanul, evaluasi program rutin dilakukan setiap bulan. Masing-masing bagian melaporkan apa saja program yang telah, sedang, dan akan dijalankan. Program kerja sudah dirancang tahun sebelumnya. Tahun 2020 merupakan implementasi rencana program kerja yang dirancang tahun 2019 lalu.
“Apa yang dilakukan tentu sesuai program kerja yang telah direncanakan sebelumnya. Program kerja menjadi terukur. Setiap program yang telah dilaksanakan lalu dievaluasi apa saja kemajuan dan kekurangannya. Dari situ akan dijadikan rujukan untuk program berikutnya,” tambah Imanul.
Usai Imanul memberikan perkembangan PRCF terkini, giliran Rio Afiat melaporkan program kerja yang telah dilakukan. Rio sendiri adalah manajer program PRCF Indonesia. Dia lebih fokus pada penguatan kelembanggaan terutama Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Lauk Bersatu yang merupakan mitra utama PRCF di Desa Nanga Lauk.
“Kita terus melakukan penguatan kelembanggaan. Apalagi kantor LPHD sudah rampung. Dibutuhkan pengetahuan luas bagi seluruh anggota LPHD untuk mengelola lembaga. Dengan demikian, kantor yang sudah berdiri memberikan fungsi maksimal untuk warga Desa Nanga Lauk,” jelas Rio.
Setelah itu giliran Azri Ahmad S Hut, program specialist livelihoods PRCF Indonesia. Dia banyak memaparkan program pemberdayaan masyarakat terutama Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) rotan, karet, madu, ikan, dan ekowisata. Banyak kerja sama dengan pihak ketiga dijalin untuk pemberdayaan masyarakat. Bahkan, beberapa waktu lalu ia belajar tentang kopi ke Malang. Apa yang didapatkan terkait kopi akan diterapkan di Nanga Lauk.
Berikutnya gilira Yadi Purwanto S Hut program specialist conservation. Yadi adalah personel PRCF yang bertanggung jawab mendampingi LPHD melakukan patroli hutan. Pada Februari 2020 lalu, Yadi menggelar pelatihan smart patrol untuk memperkuat kapasitas personel tim patroli hutan di Pontianak. Setelah pelatihan itu, ia kembali turun ke Nanga Lauk dan kembali mendampingi tim patroli hutan.
“Sejauh ini tidak ada kendala dalam patroli hutan. Semua sesuai rencana dan rutin kita lakukan. Bahkan, kita juga akan melakukan reboisasi atau penanam pohon dalam waktu dekat,” tambah Yadi.
Giliran Iwan, arsitek pembangunan Kantor LPHD Lauk Bersatu. Beliaulah yang merancang sekaligus bertanggung jawab dalam pembangunan kantor tersebut. Dalam rapat evaluasi tersebut ia menampilkan foto-foto dari awal sampai akhir pembangunan. Semua sesuai dengan gambar.
“Pembangunan fisik kantor sudah selesai. Setelah itu, kita akan menambah beberapa bagian dari gedung untuk meningkatkan fungsi gedung itu sendiri. Harapan kita, kantor LPHD berfungsi dengan baik dan bisa ditempati dengan nyaman,” harap Iwan.
Terakhir giliran pengelola informasi, Rosadi Jamani. Setiap kegiatan PRCF dipublikasikan secara rutin di website resmi ini. Tak hanya diberitakan, juga divideokan lalu di-upload di channel resmi PRCF Indonesia di youtube.
“Setiap harinya website resmi prcfindonesia.org dikunjungi antara 200 sampai 400 an orang. Ini membuktikan tingginya masyarakat ingin mengetahui apa yang dikerjakan PRCF. Untuk channel PRCF Indonesia di youtube sudah memiliki pelanggan atau subcriber 885 orang. Diperkirakan minggu-minggu ini sudah mencapai 1.000 subsciber. Berita atau video juga di-share ke akun resmi PRCF di facebook dan twitter,” tambahnya.
Rapat evaluasi luasi dimulai pukul 13.00 dan berakhir sekitar pukul 16.00 WIB. Rapat akan dilanjutkan Selasa (10/3/2020) karena ada satu bagian belum mempresentasikan kinerjanya. (ros)