Harus bersinergi

Harus bersinergi dengan visi dan misi Bupati. Itulah pesan terpenting dari Kepala Bappeda Kapuas Hulu, AM Nasir saat menerima LPHD dan PRCF Indonesia di ruang kerjanya, Senin (25/1/2021). Maksudnya, program kerja LPHD Lauk Bersatu dalam pengelolaan hutan desa harus bersinergi dengan visi dan misi Bupati Kapuas Hulu.

“Kita telah melakukan audiensi dengan Kepala Bappeda, Pak AM Nasir. Diterima di ruang kerjanya. Pada momen itu, kita menyerahkan laporan tahun  LPHD dan PRCF Indonesia dalam mengelola hutan desa Nanga Lauk,” kata Manajer Program PRCF Indonesia, Rio Afiat didampingi Ketua LPHD Lauk Bersatu, Hamdi.

Rio melanjutkan, Kepala Bappeda Kapuas Hulu juga meminta LPHD dan PRCF selalu koordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas PU, Cipta Karya, Tenaga Kerja, Disperindagkop. Koordinasi ini penting  terutama untuk mendapatkan dukungan pembangunan baik SDM maupun fisik. “Beliau siap menerima jika Pemdes dan LPHD mau konsultasi koordinasi,” tambahnya.

Rio juga menyampaikan capaian program secara umum mulai dari penguatan kelembagaan, SDM dan kegiatan konservasi hutan. Selama tahun 2021, PRCF aktif melakukan pendamp ngan untuk program konservasi hutan yang dilakukan LPHD Lauk Bersatu.

Hamdi, Ketua LPHD Lauk Bersatu juga ikut melaporkan apa yang telah dilakukan dalam pengelolaan hutan desa.  “Beliau berharap, Pemkab Kapuas Hulu memperhatikan pembangunan jalan darat sehingga memudahkan pemasaran komoditas dari Nanga Lauk. Selain itu, beliau juga meminta Pemkab Kapuas Hulu meningkatkan jaringan internet agar memudahkan pemasaran secara online,” ungkap Rio.

Laporan tahunan LPHD
Hamdi (kanan) menyerahkan laporan tahunan LPHD Lauk Bersatu kepada Kepala Bappeda Kapuas Hulu, AM Nasir

Dalam kesempatan itu, Spesialis Program Livelihoods PRCF Indonesia, Azri Ahmad ikut melaporkan perkembangan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Ada lima KUPS yang menjadi binaan PRCF Indonesia, yakni KUPS Madu, Karet, Rotan, Ikan, dan Ekowisata. Dari kelima KUPS itu, memang ada yang sudah menghasilkan laba (untung), dan ada yang masih minus. Untuk yang sudah menghasilkan laba, terus ditingkat. Sementara yang masih minus, terus dibina agar bisa juga menghasilkan laba.

Koordinasi KPH

Selain bertemu dengan Bappeda Kapuas Hulu, rombongan LPHD dan PRCF Indonesia juga bertemu dengan KPH Kapuas Hulu Utara. Bagaimanapun pengelolaan hutan desa tidak bisa lepas kooridnasi dengan KPH. Pada kesempatan ini, mereka menyampaikan laporan tahunan baik LPHD maupun PRCF.

“Kita diterima oleh Pak Mardiansyah. Laporan tahunan sudah kita sampaikan ke beliau. Banyak pesan dan nasihat yang disampaikan beliau. Tentunya KPH akan selalu memperhatikan keberadaan LPHD dan PRCF Indonesia dalam melakukan pengelolaan hutan desa,” tambah Rio.

Rio dan kawan-kawan juga melakukan pertemuan dengan Kabid Budidaya, Sulaiman dan Kasi Kelembagaan Bu Emi. (ros)