kijang

Hal menggembirakan didapat saat kamera trap atau kamera jebakan dipasang di hutan desa di Kapuas Hulu. Kamera berhasil merekam sejumlah hewan langka, di antaranya adalah burung ruai (Argusianus argus), kucing batu (Pardofelis marmorata), pusuh (Aonyx cenerea), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kijang (Muntiacus muntjak), dan moon rat atau tikus aji.

Ini menjadi kabar gembira dan menjadi bukti bahwa hutan di Bumi Uncak Kapuas masih menjadi habitat hewan yang dilindungi.

“Pemasangan kamera trap ini merupakan hasil dari pelatihan penggunaan kamera trap pada 10-16 Juli 2023 lalu. Awal Agustus dipasang, dan lewat kamera tersebut, kita bisa buktikan ada sejumlah hewan langka. Akan lebih banyak hewan yang direkam nantinya karena kamera trap masih terpasang di hutan desa,” kata Fasilitator Penguatan Kelembagaan PRCF Indonesia, Sy Yulius Hadinata di kantornya, Jumat (25/8/2023).

Tikus aji sedang mencari makan tertangkap kamera trap di salah satu hutan desa di Kabupaten Kapuas Hulu

Dijelaskan Yus -sapaan akrabnya- pelatihan penggunaan kamera trap dilakukan secara simultan untuk lima desa. Pelatihan pertama di Desa Penepian Raya, dilanjutkan di Desa Nanga Jemah, kemudian di hari berikutnya di Desa Sri Wangi. Dari Sri Wangi dilanjutkan ke Desa Tanjung, dan terakhir di Desa Nanga Betung. Peserta seluruhnya merupakan unsur Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) yang merupakan dampingan PRCF Indonesia.

“Sebagai instruktur pelatihan, kita undang Rikardus dari Yayasan Planet Indonesia. Usai pelatihan, kita meminta seluruh peserta untuk memasang kamera trap di hutan desanya masing-masing. Adanya bukti visual tentang keberadaan satwa, Tentunya menjadi kabar gembira,” sambung Yus.

Pelatihan Identifikasi

Setelah pelatihan penggunaan kamera trap, langkah berikutnya yang direncanakan adalah pelatihan mengindentifikasi hewan. Sebab, walau rata-rata peserta mengetahui jenis-jenis hewan yang berhasil direkam, namun mereka tidak hafal tentang nama latinnya. Hal lainnya yang diperlukan adalah, mengidentifikasi ciri satwa-satwa tertentu.

Seorang monyet tertangkap kamera trap

“Dengan adanya pelatihan identifikasi hewan, setiap hewan yang tertangkap dalam kamera trap bisa diindentifikasi dengan benar dan jelas. Hal ini sangat penting agar seluruh hewan yang ada di hutan desa bisa terdokumentasi sekaligus terindentifikasi,” tambah Yus.

PRCF Indonesia terus memantau perkembangan penggunaan kamera trap. Apabila ada kerusakan akan cepat dilaporkan untuk diperbaiki. “Harapan kita, kamera trap ini bisa mendorong kegiatan konservasi dan perlindungan kawasan yang lebih baik,” ujar Yus. (ros)