“Dayak”, “Tenun Ikat”, “Hutan” tiga kata yang terpampang jelas ditulis dipapan tulis yang masih putih karena baru dibeli lembaga di awal tahun 2000, dan saat ini baru tahun 2001, aku melirik ke ujung papan tulis yang bertuliskan “Inventarisasi Lembaga PRCF-I tahun 2000″. Aku mencoba mengulang-ulang kata itu berkali-kali di dalam hati ku dan ku rekam baik-baik di kepalaku. Ku bolak balik memori ku, mencari-cari kata yang bisa memberikan informasi lebih lengkap tentang tiga kata itu.
Ku tarik nafas dalam-dalam, ku atur detak jantungku yang bergemuruh, lalu kususun kata demi kata untuk menyakinkan atasan ku bahwa aku punya informasi itu. Masyarakat dayak adalah masyarakat asli yang mendiami bagian jantung pulau Kalimantan, mereka memiliki kebiasaan berladang berpindah, mereka yang menyebabkan kerusakan hutan di Kalimantan, begitu kata dosen ku, saat aku menempuh pendidikan dibangku kuliah di Universitas Tanjungpura Jurusan Kehutanan.