Ketua LPHD Lauk Bersatu Desa Nanga Lauk, Hariska S Hut tampil dalam webinar nasional yang digelar Forest Digest, Kamis (14/4/2023). Ia tampil sebagai narasumber bersama Bambang Supriyanto, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Selain itu, Hariska juga tampil bersama Didik Suharjito, Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB), Andi Rohman Kurniadi, anggota tim Penggerak Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial, dan Thoriqul Hag, Bupati Lumajang Jawa Timur.
Alumni Fakultas Kehutanan Untan ini mengawali presentasinya visi dan misi LPHD Lauk Bersatu. Memajukan pengelolaan hutan, mensejahterakan masyakat, dan menjadikan hutan lestari. Visi dan misi itutelah berjalan sejak tahun 2019 lalu.
Hariska yang menjadi satu-satunya perempuan sebagai Ketua LPHD di Kalbar itu menjelaskan, program kerja yang selama ini dijalankan, di antaranya penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia. Programnya biasa berupa menggelar pelatihan atau mengikuti pelatihan yang dilaksanakan pihak ketiga. Penguatan kelembagaan banyak dilakukan dengan dampingan dari PRCF Indonesia.
“Kemudian, melakukan perlindungan dan pengawasan hutan desa. Programnya berupa patroli hutan 12 kali selama setahun di hutan desa. Untuk hutan produksi terbatas enam kali, dan patroli batas desa dua kali,” tambah gadis kelahiran Desa Nanga Lauk ini.
Selain itu, Hariska juga menjelaskan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Ada lima KUPS yang berada di bawah LPHD Lauk Bersatu, yakni KUPS Madu, Rotan, Ikan, Karet Bokar, dan Ekowisata. Dari lima KUPS itu perlu dukungan dari pihak ketiga agar lebih berdaya lagi.
“UIntuk sementara KUPS sudah memberikan kontribus bagi PAD desa sebesar dua persen, dan LPHD sendiri tiga persen. Kita juga melakukan sosialisasi untuk usia dini seperti kegiatan di perpustakaan, ceria membaca, English Day, jalan-jalan santai pengenalan pohon. Kita berharap dengan adanya LPHD desa bisa maju, mandiri, hutan menjadi lestari, masyarakat sejahtera, dikenal lebih luas, dan mendapat perhatian pendonor,” harap Hariska yang pernah mengikuti pameran hasil hutan di Istanbul Turki ini.
Forest Digest
Webinar tersebut digelar Forest Digest dengan tema Integrated area development: Konsep baru Perhutanan Sosial. Forest Digest sendiri adalah majalah triwulanan yang diterbitkan PT Foresta Darmaga Indonesia (d/h PT Hijau Bumi Kita) dan menjadi bagian Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor sejak 17 Agustus 2016. Majalah ini didistribusikan kepada alumni, civitas academica Fakultas Kehutanan universitas, serta umum. Informasi baru disajikan dalam web melalui rubrik “Kabar Baru” dan “Surat dari Darmaga” yang berisi kolom, pendapat, dan analisis para ahli. Sumber pendanaan untuk operasional dan distribusi mengandalkan donasi pembaca dan iklan.(ros)