Kunjungan ke Perpustakaan KLHK

Setelah berkunjung ke Perpustakaan Bahagia Mendawai di Pontianak, pengurus LPHD Lauk Bersatu Desa Nanga Lauk terbang ke Jakarta. Di sana mereka mengunjungi Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selain melaporkan kegiatan tahunan, mereka menyempatkan berkunjung ke Perpustakaan KLHK dan Museum Ir. Djamaludin Soerjohadikusumo, 30 Mei 2023.

“Ibarat sambil nyelam minum air. Tujuan utamanya menyerahkan laporan tahunan pengelolaan hutan desa ke Direktorat PKPS KLHK. Setelah itu, kita menyempatkan untuk berkunjung ke perpustakaan KLHK sendiri,” cerita Fasilitator PRCF, Rio Afiat yang mendampingi pengurus LPHD Lauk Bersatu.

Kebetulan, LPHD Lauk Bersatu memiliki binaan Perpustakaan Desa Nanga Lauk. Perpustaakaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab LPHD dalam membina maupun mengembangkannya. Untuk itu, perlu banyak melakukan studi banding dengan perpustakaan, termasuk yang di KLHK.

“Saat di Perpustakaan KLHK, para pengurus tata kelola buku dan media belajar. Mereka menyaksikan ruang perpustakaan menarik dan informatif dengan menampilkan foto-foto, tulisan dan media pembelajaran lainnya. Hal ini menarik dan bisa diterapkan di perpustakaan desa,” jelas pria kelahiran Jawai Sambas ini.

Selain itu, para pengurus dengan Ketuanya, Hariska S Hut ini juga melihat tata letak ruang perpustakaan ramah lingkungan dan ramah pengunjung, bersih, rapi, dan disiplin. Kemudian, hal terpenting lagi, perpustakaan menyajikan buku-buku yang variatif. Semua itu menjadi catatan yang nantinya bisa diaplikasikan di Nanga Lauk.

Berkunjung ke Museum

Tidak hanya ke perpustakaan, para pengurus LPHD yang terdiri dari Hariska, bendahara Lija Sari, Seksi Kesekretariatan Indra, Seksi Pendidikan dan Latihan dan Pengelolaan Perpustakaan, Putriati didampingi Rio menyempatkan berkunjung ke Museum Ir Djamaludin Suryohadikusumo. Siapa orang yang sampai diabadikan namanya menjadi nama museum itu?

Ir. Djamaludin Suryohadikusumo mantan Menteri Kehutanan tahun 1998. Jasanya sangat besar bagi pembangunan kehutanan Indonesia, lalu diabadikan namanya menjadi Museum Ir Djamaludin Suryohadikusumo. Museum dengan tema kehutanan satu-satunya yang berada di DKI Jakarta.

Saat awal peresmiannya museum ini bernama Museum Kehutanan Manggala Wanabakti tepatnya pada 24 Agustus 1983. Namun, sejak 5 Juni 2015 museum ini dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan secara resmi berganti nama menjadi Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo. Museum kehutanan ini memiliki tujuan sebagai pusat informasi dan dokumentasi kehutanan di Indonesia. Bangunan museum memiliki dua lantai, lantai pertama menyajikan informasi tentang artefak kehutanan dan ragam jenis hutan dalam pemandangan berukuran kecil menyerupai aslinya (diorama). Di lantai dua museum terdapat informasi lain seputar hutan di Indonesia beserta foto-foto bertema kehutanan. (rio/ros)