Kunjungan pembelajaran

Kunjungan pembelajaran ke pabrik pengolahan tengkawang di Sintang diikuti oleh PRCF Indonesia. Kunjungan tersebut disponsori GIZ dan laksanakan pada 28 Oktober 2021 lalu.

“Kita diajak mengunjungi pabrik pengolahan biji tengkawang di Sungai Ringin Sintang. Luar biasa pengolahan biji tengkawangnya sudah menggunakan alat modern. Produk yang dihasilkan juga bernilai tinggi,” cerita Hendra Wisnu Wardhana, salah satu fasilitator desa yang diutus oleh PRCF Indonesia, Rabu (3/11/2021).

Dijelaskan Wisnu atau lebih akrab disapa Peyang, ia merasa senang bisa mengikuti kunjungan belajar tersebut. Selama ini ia hanya mengetahui pengolahan tengkawang secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat.

Peserta kunjungan pembelajaran
Peserta kunjungan pembelajaran ke pabrik pengolahan tengkawang di Sintang

“Setelah melihat pabrik pengolahan tengkawang itu kunjungan pembelajaran ini seperti mendapatkan pengalaman baru. Akan kita ceritakan ke desa binaan PRCF yang ada di Kapuas Hulu. Tengkawang yang juga banyak di hutan-hutan Kapuas Hulu, buahnya memiliki nilai ekonomis tinggi,” papar Peyang.

Dari pihak Forestwise yang mengelola pabrik pengolahan tengkawang itu, biji tengkawang ini dibeli dari masyarakat. Sementara masyarakat mendapatnya dengan mencarinya di hutan. Biji tengkawang yang didapat dari hutan lalu dikeringkan. Setelah dikeringkan lalu diukur tingkat kelembabannya berdasarkan standar yang telah ditentukan.

“Setelah itu barulah dijual ke pabrik dan diolah menggunakan mesin modern. Produk dari biji tengkawang ada berupa mentega dan minyak tengkawang organik yang nantinya diolah kembali menjadi produk kosmetik,” ungkap Peyang.

Tujuan Kunjungan

Tujuan kunjungan pembelajaran tersebut untuk memperkenalkan pengelolaan produk tengkawang melalui pembelajaran mengenai penyimpanan, teknik proses buah tengkawang, sertifikasi, pemasaran dan rantai nilai produk tengkawang. Dalam kunjungan ini tidak hanya PRCF saja yang diundang, melainkan ada juga dari Yayasan Riak Bumi, WWF Kalbar, dan Lembaga INTAN.

Kunjungan pembelajaran
Peserta kunjungan saat menyaksikan pengolahan tengkawang dengan mesin modern

Kenapa hanya lembaga itu saja yang diundang? Karena lembaga NGO tersebut sudah memiliki binaan masyarakat di sekitar hutan. Harapannya agar bisa melalukan edukasi ke masyarakat di sekitar tentang nilai ekonomis tengkawang. Pesan terpenting, jangan sampai pohon tengkawang yang tumbuh liar di hutan, jangan ditebang dan mesti dilindungi dari aksi ilegal logging (ros)