KUPS Ikan didampingi PRCF sedang audiensi dengan Kabid Budidaya Ikan Dinas Perikanan Kapuas Hulu

KUPS Ikan Muara Abadi dari Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir akan menjadi prioritas penganggaran tahun 2021. Prioritas tersebut disampaikan Dinas Perikanan Kapuas Hulu.

“Dari cerita yang sudah disampaikan, kami akan menempatkan kelompok ikan Nanga Lauk ini sebagai salah satu prioritas dalam penganggaran bantuan di 2021,” kata Kepala Bidang Budidaya Ikan Dinas Perikanan Kapuas Hulu, Sulaiman di ruang kerjanya, Kamis (22/10/2020).

Ungkapan Sulaiman tersebut disampaikan saat menerima Ketua Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Ikan Muara Abadi, Jamiin dan dua pendamping dari PRCF Indonesia, Azri Ahmad dan Rio Afiat. Dijelaskannya, Dinas Perikanan sangat terbuka dan menjadi tugas mereka membantu pengembangan KUPS Ikan Muara Abadi.  Banyak daerah penghasil ikan di Kapuas hulu yang sudah mereka fasilitasi.

“Kita akan prioritaskan memberikan bantuan untuk KUPS Ikan Nanga Lauk tahun 2021 Bantuan dapat berupa fisik pembangunan keramba ataupun kolam. Kemudian ada juga bantuan bibit ikan beserta pakan. Lalu yang tak kalah penting adalah bimbingan teknis kepada kelompok,” papar Sulaiman ramah.

Sulaiman meminta KUPS Ikan segera memenuhi persyaratan administrasi. Diperlukan SK dari Kades, dan pengesahan dari Camat untuk Pokdakan (kelompok pembudidaya ikan). Berdasarkan Permensos, kelompok dapat menerima bantuan sosial dengan syarat ada badan hukum untuk kelompok ikan hias, ada akte notaris untuk kelompok ikan usaha, dan memiliki tempat (dituangkan di dalam SK).

“Selain budidaya, di Dinas Perikanan juga memiliki bidang pengolahan ikan dan bagian pelelangan ikan. Silahkan teman-teman Nanga Lauk untuk berkoordinasi sesuai keperluan, ” tambahnya.

Bidang pengolahan dapat membantu pengelolaan ikan dalam bentuk kemasan, seperti ikan asin, salai atau kerupuk. Di akhir pertemuan, Sulaiman meminta kelompok untuk segera menyampaikan proposal permintaan bantuan kepada Dinas sebagai dasar penganggaran bantuan di 2021.

Budidaya Ikan Patin

Dalam kesempatan itu, Jamiin menceritakan perkembangan KUPS Ikan yang dipimpinnya. Saat ini kelompok sudah mengusahakan budidaya ikan Patin dalam keramba. Sejak November 2019 hingga saat ini sudah mampu menjual kurang lebih 900kg ikan. Namun demikian, kelompok masih merasakan banyak kekurangan. Utamanya dari sisi pengetahuan. Ia sangat mengharapkan adanya dukungan dari Dinas Perikanan Kapuas Hulu.

“Kita perlu bimbingan serta bantuan dari Dinas Perikanan agar budidaya ikan patin dalam keramba bisa semakin berkembang. Paling tidak, KUPS Ikan sudah memulai usaha dan upaya, berikutnya tinggal pengembangan,” tambah Jamiin. (ros)