Lahan agroforestry seluas 1 hektare di Sungai Putat Desa Nanga Lauk Kapuas Hulu akan ditanami 1.200 tunas nanas. Bibit nanas tersebut didatangkan dari Dusun Karya Dua Desa Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya.

“Kita sangat serius dalam mengimplementasikan program agroforestry di Nanga Lauk. Kali ini kita mencoba menanam nanas di lahan seluas 1 hektare. Bibit sudah siap untuk dibawa dan mudahan tidak ada gangguan pengirimannya dari Desa Kuala Dua sampai ke Nanga Lauk,” kata Specialist Program Konservation dan Agroforestry PRCF Indonesia, Yadi Purwanto S Hut di kantornya, Sabtu (26/2/2022).

Dijelaskan alumni Fakultas Kehutanan Untan ini, program agroforestry sudah berjalan dari tahun 2020 lalu. Program agroforestry sebelumnya lebih banyak menanam bibit pohon pakan lebah madu hutan. Sudah ribuan bibit pohon ditanam di lahan terbuka.

“Kali ini kita mencoba menanam bibit nanas lokal dari Kuala Dua Kubu Raya. Bibit nanas lokal biasanya akan mudah tumbuh di daerah Kapuas Hulu. Nanas sendiri termasuk tanaman yang tidak cerewet dalam perawatannya,” jelas Yadi.

Selama ini memang ada warga di Desa Nanga Lauk menanam nanas, cuma terbatas. Hanya untuk konsumsi sendiri. Sementara upaya penanaman dalam jumlah besar, baru kali ini dilakukan. Untuk sementara, 1.200 tunas nanas. Bila dalam perkembangannya memberikan nilai ekonomi yang bagus, tentu akan dikembangkan lebih besar.

Bibit nanas
Bibit atau tunas nanas dari Desa Kuala Dua Kubu Raya siap dibawa ke Nanga Lauk Kapuas Hulu

“Lahan kosong yang selama ini telantar dan tidak produktif di Sungai Putat, sudah dibersihkan. Begitu tunas nanas ini tiba, segera ditanam. Kita berharap begitu ditanam bisa tumbuh subur dan menghasilkan buah yang bagus,” ujar Yadi.

Semangka dan MPTS

Selain menanam nanas di lahan agroforestry, LPHD Lauk Bersatu yang didampingi oleh PRCF Indonesia juga akan menanam semangka. Tanaman ini dikirakan mudah tumbuh subur di Sungai Putat. Selain itu, buahnya memiliki nilai ekonomi tinggi.

“Sama dengan nanas, semangka bila buahnya sudah masak, bisa langsung dijual. Artinya, memiliki nilai ekonomi tinggi. Semoga nanti bisa sesuai harapan,” harap Yadi.

LPHD Lauk Bersatu juga akan menanam tanaman MPTS ( Multy Purpose Tree Species). Sesuai dengan pernyataan Permenhut (2012), jenis tanaman serbaguna MPTS adalah jenis tanaman yang menghasilkan kayu dan bukan kayu (getah, buah, daun, bunga, serat, pakan ternak, dan sebagainya). Sehingga bisa di dapatkan lebih dari satu manfaat dari tanaman MPTS tersebut dan bernilai ekonomi.

MPTS adalah sistem pengelolaan lahan dimana berbagai jenis kayu ditanam dan dikelola, tidak saja untuk menghasilkan kayu, akan tetapi juga daundaunan dan buah-buahan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan ataupun pakan ternak. Jenis – jenis tanaman MPTS mempunyai fungsi ganda sejak memasuki umur produktif, selain hutan non kayu berupa buah-buahan, getah, nira, sabut dan sebagainya, setelah dewasa dan tidak produktif lagi pohonnya dapat ditebang dan dimanfaatkan kayunya untuk dijual. (ros)