Laporan tahunan

Laporan tahunan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Batang Tau Desa Sri Wangi Kapuas Hulu disampaikan dalam Evaluasi Tahunan di Aula Bappeda Kapuas Hulu, 31 Maret 2022 lalu. Sebagai tanda sudah setahun LPHD melakukan aksi konservasi didampingi PRCF Indonesia dengan dukungan TFCA Kalimantan Siklus 5.

Dalam laporan tahunan-nya dimulai dengan memperkenal profil hutan desa Sri Wangi. Hutan Desa (HD) Batang Tau berada di Desa Sri Wangi, Kecamatan Boyan Tanjung, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Kawasan Areal Kerja HD Batang Tau berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan Nomor: 65/Menhut-II/2014 tanggal 21 Januari 2014. Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD): Surat Keputuran (SK) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.686/Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/2/2017 tanggal 21 Januari 2014 dengan luas ± 335 Ha pada kawasan Hutan Lindung (HL) dan Hutan Produksi (HP).

LPHD Batang Tau juga membentangkan visinya adalah Hutan Lestari, Perekonomian Masyarakat Meningkat, Masyarakat Sejahterah. Sementara Misinya adalah Memperkuat kelembagaan dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia, Melakukan perlindungan dan pengawasan hutan, dan Mengembangkan pemanfaatan hasil hutan secara berkelanjutan.

Adapun kegiatan yang telah dilakukan sepanjang tahun 2021 lalu di antaranya Review rencana kelola perhutanan sosial (RKPS), Penyusunan dan pengesahan Rencana Kerja Tahunan (RKT), Refleksi dan Penyegaran tata kelola organisasi, Pelatihan pembuatan biochar dan karbon aktif,

Pelatihan smart patrol, patroli hutan desa, fasilitasi usaha bambu, dan fasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi.

Di bidang kelembagaan, LPHD Batau Tau telah melakukan Review Rencana Kelola Perhutanan Sosial (RKPS) 10 Tahun. Hasilnya, Dokumen RKPS LPHD Batang Tau, Desa Sri Wangi 2022 – 2031 telah tersusun dan dalam proses pengesahan. Kemudian, melakukan Penyusunan dan Pengesahan Rencana Kerja Tahunan (RKT) 2022. Hasilnya, RKT LPHD Batang Tau, Desa Sri Wangi Tahun 2022 telah tersusun dan disahkan oleh Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Kapuas Hulu Selatan. Terakhir melakukan Refleksi dan Penyegaran Tata Kelola Organisasi. Hasilnya, Pengumpulan Informasi Terkini LPHD Batang Tau, Penilaian Kemandirian LPHD masih tergolong lemah (70%), Pemetaan Kedala dan Solusi Kondisi Ideal LPHD, Penyusunan dan Peninjauan Visi, Misi dan Nilai Bersama Pengelolaan HD yang tercantum dalam AD/ART, dan menyusun Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Kepengurusan LPHD.

Bidang Pelatihan

Sementara untuk bidang pelatihan, LPHD Batang Tau telah melakukan Pelatihan SMART Patrol. Hasilnya, Pelatihan diikuti oleh empat orang Tim Patroli Desa Sri Wangi dan enam orang pengurus LPHD Batang Tau. Secara umum, peserta pelatihan tergolong ‘’Cukup Paham’’ dengan materi pelatihan. Kemudian, melakukan Pelatihan Pembuatan Biochar dan Karbon Aktif. Hasilnya, pelatihan diikuti oleh 32 orang gabungan dari masyarakat Desa Sri Wangi dan Desa Nanga Jemah. Adapun gambaran hasilnya, 88 persen peserta praktik pembuatan dan aplikasi biochar, 97 persen peserta telah mengetahui cara pembuatan biochar, dan 91 persen peserta akan mempraktikan penggunaan biochar dalam kegiatan pertanian.

Untuk bidang Pengawasan dan Pengamanan Hutan sepanjang April 2021 – Maret 2022 telah melakukan enam kali patroli hutan dengan total jarak patroli 100,30 kilometer. Lokasi Patroli mencakup Wilayah Timur, Selatan, Barat dan Tengah HD terdiri dari Batang Tau, Bekarah, Durian Sepaku, Hulu Karah, Karah, Lantap Napuh, Lubuk Bidung, Melinak, Nanga Kunar, Pantai Sungai Batang, Penait Lantap, Sepan, Sungai Lawah, Sungai Lawih, Tintin Bekarah Ilik, Tintin Lantap Napuh, Tintin Longan Benuang, Tintin Redan dan Ulu Kundor.

Saat melakukan patroli hutan, tim patroli LPHD Batang Tau banyak melakukan perjumpaan satwa. Untuk kategori Aves, tim patroli hutan berjumpa dengan Burung Biru, Cucak Hijau, Cucak Ranting, Elang, Elang Kamkam, Empuluk, Empuluk Biru, Empuluk Kampas Tembak, Empuluk Kuning, Empuluk Pantai, Empuluk Pat, Empuluk Rimba, Enggang, Entarak, Ilai Kecil, Keciang, Kuncit, Lombak, Marui, Manok Ilai, Murai Batu, Papau, Pelatuk, Punah Tanah, Rangkong Badak, Ruai, dan Sempidan.

Untuk kategori Herpetofauna menemukan ular. Kategori Mamalia menemukan Angkis, Babi Hutan, Bajing, Berang-Berang, Beruang, Kelasi, Kelempiau, Kijang, Landak, Monyet Ekor Panjang, Poncen, Trenggiling, Tupai. Terakhir kategori Anthropoda menemukan kupu-kupu.

Temuan Tumbuh-tumbuhan

Selama patroli, tim patroli hutan LPHD Batang Tau menemukan tidak kurang 75 jenis tumbuh-tumbuhan. Di antaranya; Ara, Asam, Asam Pelanduk, Asam Raba, Asam Sembuk, Ayar-Ayar, Belian, Benuang, Beringin, Binsul, Cempedak, Durian, Enap, Engkabang, Engkawang, Garong, Groba, Ingau, Ipoh, Jirak, Jelutung, Kandis, Kapuak, Kapuak Ipuh, Karet, Kayu Anap, Kelakik, Kelansau, Kelapa, Kelengkeng, Kendang, Keranji Asam, Keruing, Kratom, Leban, Mali-Mali, Majau, Manggis, Mentawak, Menuang, Meranti, Meranti Batu, Meranti Merah, Meranti Putih, Mpakan, Napoh, Palem, Pelaik, Pelanjau, Piyai, Porang, Puak, Purik Gajah, Onap, Pelaik, Penyauk, Piyai, Rabuk, Ran, Randuk, Sabang Juaran, Sabang Pinang, Sampak Pinang, Sibau, Sinduk, Sopang, Tapang, Tekam, Temau, Tengkawang, Terap, Torap, Tuai, Ubah, dan Ubah Merah.

Penggunaan Lahan

Hutan desa Batang Tau sebagian besar lahannya telah berubah menjadi kebun, kelokak, bawas tua, kelokak dan pemudak. Tim mencatat ada 39 titik lokasi di dalam hutan desa yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat selain sedikit hutan yang masih ada.

Ancaman

Selama patroli di Hutan Desa Batang Tau, menjumpai beberapa ancaman yang dapat memicu degradasi hingga deforestasi hutan. Di antara ancaman tersebut, tim patroli menemukan jerat satwa sebanyak 21 buah. Tim patroli juga menemukan tumpukan kayu segi, lokasi perburuan, ada perangkap 9 buah, dan tunggul empat buah.

Hasil Hutan Bukan Kayu

Hutan Batang Tau tidak hanya melulu batang kayu yang bernilai tinggi, di dalamnya juga banyak ditemukan hasil hutan bukan kayu. Adapun hasil hutan bukan kayu itu di antaranya; Bambu, Biji Terap, Biji Keranji, Sibau, Buah Asam Patah, Buah Ayar-Ayar, Buah Berangan Gasing, Buah Sibau, Buah Jambu Monyet, Buah Porang, Buah Puak, Buah Rotan Marau, Buah Sumpit, Damar, Jamur, Liana, Madu Kelulut, Perupuk, Rotan Jernang, Rotan Jolai, Rotan Ransa, Tanaman Hias (Alokasia sp, Alokasia Regina Putih, Kasai, Kelasi Regina Putih dan Rumput Buce.

KUPS Bambu

LPHD Batang Tau juga memiliki Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Bambu. Desa Sri Wangi memiliki banyak hutan bambu. Melihat potensi besar itu didirikan KUPS Bambu. KUPS ini sendiri telah melakukan Pembuatan rumah produksi, Perbaikan mesin produksi bambu, Uji coba pembuatan produk ecopolybag, dan melayani pemenuhan pesanan ecopolybag dari Desa Nanga Lauk

Rencana Kedepan

LPHD Batang Tau telah melakukan rencana ke depan di antaranya bergabung di program “Pakai Kemuka Ari” dalam pengelolaan hutan desa jangka panjang, rutin melakukan patroli Hutan Desa dalam rangka pengawasan dan perlindungan hutan, meningkatkan kuantitas penjualan dan kualitas produk ecopolybag, dan mengajak masyarakat desa untuk berpastisipasi dalam melestarikan hutan desa. (ros)