Lokakarya perluasan hutan desa

Lokakarya perluasan hutan desa (village forest extension workshops) sedang dipersiapkan PRCF Indonesia. Rencananya akan digelar 14 Juli 2021 di Kapuas Hulu. Akan mengundang seluruh LPHD yang ada di Negeri Uncak Kapuas.

“Kita sedang merencanakan untuk menggelar lokakarya perluasan hutan desa. Tidak kurang 40 peserta diundang. Di antaranya perwakilan dari seluruh LPHD yang ada di Kapuas Hulu, NGO, KPH, dan unsur Pemkab Kapuas Hulu sendiri,” kata Manager Program PRCF Indonesia, Rio Afiat di kantornya, Senin (22/6/2021).

Tujuan dari lokakarya perluasan hutan desa ini untuk melakukan kajian regulasi tentang perhutanan sosial dan dukungan terhadap pelaksanaan perhutanan sosial. Sebagai refleksi manfaat pengelolaan hutan desa bagi masyarakat pemegang hak pengelolaan hutan desa.

“Untuk membangun sinergisitas para stakeholder baik pemerintah, swasta dan masyarakat perhutanan sosoal. Semua itu dalam mendorong percepatan kemandirian desa dari aspek kehutanan dengan mengedepankan paradigma pembangunan berkelanjutan,” urai Rio.

Kemudian, sharing cerita sukses (success story) dari Hutan Desa Nanga Lauk untuk dijadikan best practice bagi masyarakat pengelola hutan di Kapuas Hulu. “Kita akan ceritakan pengalaman PRCF dalam mendampingi koservasi hutan desa di Desa Nanga Lauk,” ujarnya.

Lakakarya perluasan hutan desa ini rencananya akan dibuka oleh Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan. “Mudah-mudahan beliau bersedia hadir untuk membuka lokakarya ini,” harap pria kelahiran Jawai Sambas ini.

Materi Lokakarya

Untuk materi, telah disiapkan beberapa narasumber yang sangat kompeten terhadap persoalan hutan desa. Materi pertama akan disampaikan Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Kalimantan. Beliau akan menyampaikan materi, Kajian Regulasi tentang Perhutanan Sosial dan Mekanisme Perluasan Hak Kelola.

Materi kedua, rencananya Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kalbar, Ir H Adi Yani MH. Belia akan menyampaikan materi, Kajian Regulasi dan Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Pengembangan Perhutanan Sosial di Kalbar.

Materi ketiga dari praktisi bisnis komunitas. Terakhir kisah suskes pengelolaan hutan desa dari Desa Nanga Lauk yang merupakan binaan dari PRCF Indonesia.

“Semua sudah kita siapkan. Semoga tidak ada perubahaan dan mendapatkan dukungan dari semua pihak untuk suksesnya acara ini,” harap Rio. (ros)