LPHD Lauk Bersatu Desa Nanga Lauk Kapuas Hulu pemenang 2 Wana Lestari tahun 2022. Sementara pemenang 1-nya LPHD Way Kalam Kecamatan Penengahan Lampung Selatan. Agar terjalin komunikasi dan kolaborasi dua pemenang ini, LPHD yang diketuai Hariska melakukan kunjungan ke LPHD Way Kalam, dari 31 Mei sampai 4 Juni 2023.
“Sesama LPHD, apalagi sesama pemenang Wana Lestari 2022 lalu, ada baiknya kita menjalin komunikasi dan kolaborasi. Hal ini penting agar bisa saling berbagi pengalaman dalam mengelola LPHD itu sendiri,” kata Ketua LPHD Lauk Bersatu, Hariska S Hut, Kamis (8/6/2023).
Hariska tidak sendirian ke Way Kalam. Ia bersama Lija Sari, Bendahara LPHD, Indra, Seksi Kesekretariatan, Putriati, Seksi Pendidikan dan Latihan dan Pengelolaan Perpustakaan. Tidak ketinggalan fasilitator dari PRCF Indonesia, Rio Afiat. Kunjungan ke LPHD Way Kalam tujuannya untuk belajar tata kelola kelembagaan LPHD, kawasan Hutan Desa (HD), KUPS, pengembangan jejaring, promosi dan pemasaran produk, dan sinergitas multipihak dalam pengelolaan HD.
“Selama di sana, kita mendapatkan banyak pelajaran. Di antaranya, kunci kemenangan Way Kalam adalah sinergitas kuat antara LPHD, Pemdes, KPH, dan DLHK dalam menjalankan program LPHD. Sinergisitas ini juga kita bangun dan akan terus kita tingkatkan,” jelas alumni Fakultas Kehutanan Untan ini.
Selain itu, lanjut Hariskan, pihaknya mendapatkan pelajaran terkait pemasaran dan jejaring produk yang luas, pemasaran produk menggunakan sosial media dan e-commerse. Upaya ini juga sedang dilakukan LPHD Lauk Bersatu. Kemudian, LPHD Way Kalam sudah mendapatkan izin produk (P-IRT dan Halal) lengkap, kemasan produk menarik.
“Disiplin melakukan pembayaran PSDH-PNBP. Hal ini tentu menjadi pelajaran berharga buat LPHD Lauk Bersatu. Adanya Perdes tentang tata kelola hutan desa dan iuran setiap warga yang memiliki kebun di hutan desa Rp100 ribu per hektare per tahun. Iuran tersebut menjadi Pendapatan Asli Desa. Terakhir, pengamanan hutan desa bersinergi dengan Polhut, DLHK dan warga desa,” ungkap Hariska.
Hariska menambahkan, ucapan terima kasih kepada PRCF yang telah memfasilitasi kegiatan kunjungan belajar dan pertemuan dengan DLHK Kalbar, BPSKL dan KLHK. Pembelajaran yang didapatkan akan menjadi bekal sepulang ke desa, dan akan menerapkannya semaksimal mungkin.
Rio Afiat yang mendampingi rombongan LPHD Lauk Bersatu mengatakan, apa yang didapat selama kunjungan, bisa diaplikasikan. Semoga dengan dengan kunjungan tersebut, LPHD Lauk Bersatu semakin maju dan berkembang menuju kemandirian.
“Dalam catatan saya, secara topografi, Way Kalam itu daerah pegunungan. Nanga Lauk rawa gambut-danau. Tetapi secara pemanfaatan hutan, warga Way Kalam dan Nanga Lauk sama-sama bergantung kepada hutan. Warga Way Kalam berkebun di hutan desa, Nanga Lauk memanfaatkan ikan dan madu di hutan desa,” tambah Rio.
Tanggapan LPHD Way Kalam
Kepala Desa Way Kalam, Abdul Rosyid mengapresiasi kedatangan LPHD Lauk Bersatu. Ia menyampaikan, mengelola hutan desa tidak bisa hanya LPHD saja, perlu kolaborasi. Desa mengalokasikan anggaran dari dana desa untuk mendukung kegiatan LPHD dan modal awal usaha KUPS. Dengan demikian, pihak lain di luar akan melihat keseriusan Pemdes dan LPHD mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Pihak luar akan kan tertarik mendukung kegiatan LPHD dan KUPS, misalnya perbankan, instansi pemerintah, dan swasta.
Sementara itu, Ketua LPHD Way Kalam, Masdira Triandi mengatakan, apresiasi atas kedatangan LPHD Lauk Bersatu. Dalam membangun program HD butuh orang-orang yang fokus, konsisten dan peduli terhadap lingkungan.
“Jiwa pengabdian harus ditanam di dalam hati. Jika berharap imbalan, maka tidak akan berhasil,” tegas Masdira. (ros/rio)