LPHD Pundjung Batara Desa Nanga Betung Kecamatan Boyan Tanjung sedang membangun tiga unit pos patroli. Rencana pembangunan di kawasan hutan desa. Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Bulanan LPHD Pundjung Batara di Kafe Rikake Boyan Tanjung awal Oktober kemarin.
“Biasanya rapat digelar di Kantor LPHD. Kali ini digelar di Kafe Rikake di Boyan Tanjung, keluar dari desa. Karena, kantor sedang direnovasi. Sekaligus refreshing juga,” kata Fasilitator Desa PRCF Indonesia, Ardian Arista, Jumat (3/11/2023).
Ardian membenarkan, LPHD yang menjadi dampingannya itu sedang membangun tiga unit pos patroli. Dari tiga unit itu, dua sudah selesai, dan satunya masih dalam proses pembangunan. Dengan adanya unit pos patroli tentu sangat memudahkan dalam patroli hutan desa yang secara regular dilaksanakan.
“Dengan adanya unit pos itu, sangat memudahkan tim patroli untuk istirahat, menyusun rencana, dan kegiatan lainnya. Harapannya, dengan adanya unit pos patroli nanti, patroli hutan semakin masif dan bisa menjaga hutan desa dengan baik,” harap Ardian.
Selain itu, pekerjaan besar LPHD, renovasi kantor sendiri. Hal ini sangat penting mengingat kondisi kantor banyak rusak. Dengan kantor yang lebih prima, bisa membuat kinerja para anggota LPHD semakin lebih baik.
Kemudian, untuk patroli hutan sendiri, tetap diagendakan secara regular. Setiap bulan satu kali dengan durasi empat hari. “Hutan desa yang dimiliki Desa Nanga Betung memiliki potensi emas yang tinggi. Hal ini menjadi incaran masyarakat baik di dalam maupun dari luar Nanga Betung. Makanya, kita melakukan patroli secara rutin untuk mencegah terjadi kerusakan hutan desa,” ungkap Ardian.
Pada November ini, LPHD Pundjung Batara akan melakukan pemasangan patok batas hutan desa. Kemudian, akan ada rakor triwulan, pelatihan peningkatan kapasitas lembaga LPHD berupa pelatihan pembuatan konten video dan pelatiahan terkait pengembangan usaha KUPS. Berikutnya, peyusunan RKT tahun 2024, perawatan menara pemantau, patrol rutin, dan patrol monitoring yang dilakukan satu kali tiap enam bulan melibatkan aparat dari Babinsa, Babinkamtipnas, dan KPH.
Jalannya Rakor
Rakor dimulai pada jam 08.00 – 11.30 WIB. Dari jumlah 10 orang anggota LPHD Pundjung Batara dihadiri sembilan orang. Satu orang anggota LPHD tidak hadir dikarenakan masih dalam tugas monitoring pembangunan Pos Patroli di Hutan Desa.
Selain anggota LPHD, turut hadir juga satu orang perwakilan dari KUPS Air Galon dan satu orang perwakilan dari anggota Patroli Hutan, dan Fasilitator Desa PRCF Indonesia. Sedangkan perwakilan Pemdes Nanga Betung tidak dapat hadir dikarenakan ada kegiatan pada hari yang sama. (ros)