LPHD Pudjung Batara Desa Nanga Betung akan memasang 255 patok batas hutan desa. Ditargetkan pemasangan akan berlangsung selama satu bulan. Adanyanya patok ini untuk memastikan secara jelas batas hutan desa

“Patok batas hutan desa ini sangat penting untuk direalisasikan. Batas hutan desa menjadi jelas, bukan sekadar di atas peta saja. Karena ini sangat penting, makanya LPHD Pundjung Batara kita dorong untuk memasang patok batas hutan desa. Kemudian, pemasangan patok batas hutan desa merupakan salah satu kewajiban bagi pengelola hutan desa,” kata Fasilitator Konservasi PRCF Indonesia, Yadi Purwanto saat berada di Desa Nanga Betung Kapuas Hulu, Sabtu (21/10/2023).

Dijelaskan alumni Fakultas Kehutanan Untan ini, PRCF Indonesia sudah memiliki pengalaman pemasangan patok batas hutan desa. Pengalaman ini di Desa Nanga Lauk Kapuas Hulu. Apa yang pernah dilakukan di Nanga Lauk akan ditetapkan di Nanga Betung.

“Karena kita sudah pernah melakukan itu, tidak sulit menjelaskannya pada kawan-kawan di LPHD Pundjung Batara. Tidak hanya LPHD, yang utama adalah Pemerintah Desa Nanga Betung juga mengawal pemasangan patok batas hutan desa ini nantinya,” papar Yadi.

Yadi telah memberikan penjelasan soal pemasangan patok batas hutan desa itu. Termasuklah cara membuat patoknya. Patok batas desa itu nantinya akan dibuat menggunakan paralon diameter 2,5 meter dengan panjang 133 meter. Patok itu nantinya akan ditancapkan ke dalam tanah sedalam 50 cm, dan di atas permukaan tanah setinggi 83 cm.

“Bagian atas patok dicat dengan warna merah dan diberi nomor urut sesuai dengan di peta kerja. Seperti itu gambaran patok batas desa yang akan dibuat LPHD. Untuk biaya sudah diusulkan dan tinggal menunggu realisasi saja,” papar Yadi.

Pentingnya Batas Desa

Batas desa tidak bisa lagi secara imajiner, melainkan harus nyata berupa patok. Kejelasan patok batas hutan desa ini memiliki fungsi:

  1. Penentuan Batas Wilayah: Patok batas digunakan untuk menentukan batas wilayah hutan desa. Ini membantu dalam mengidentifikasi wilayah hutan desa secara jelas dan menghindari tumpang tindih dengan wilayah lain, seperti hutan negara atau tanah milik pribadi.
  2. Perlindungan Hutan: Patok batas membantu melindungi dan membatasi akses ke hutan desa. Dengan adanya patok batas yang jelas, masyarakat dan pihak berwenang dapat memantau dan mengendalikan aktivitas yang dapat merusak hutan, seperti penebangan ilegal atau pembakaran hutan.
  3. Pengelolaan Sumber Daya Alam: Patok batas memainkan peran penting dalam pengelolaan sumber daya alam di dalam hutan desa. Mereka membantu dalam menentukan batas-batas yang harus dijaga dan dikelola dengan baik untuk memastikan kelangsungan sumber daya hutan, seperti kayu, tanaman obat-obatan, dan satwa liar.
  4. Penentuan Hak Pemanfaatan: Patok batas juga digunakan untuk menentukan hak pemanfaatan sumber daya hutan desa oleh masyarakat setempat. Dengan patok batas yang jelas, hak dan kewajiban masyarakat terkait pengelolaan dan pemanfaatan hutan desa dapat ditentukan secara lebih akurat.
  5. Kepentingan Sosial dan Budaya: Hutan desa sering memiliki nilai sosial dan budaya yang tinggi bagi masyarakat lokal. Patok batas membantu menjaga integritas hutan dan daerah tersebut, yang dapat memiliki nilai penting dalam budaya dan tradisi setempat.
  6. Penegakan Hukum: Patok batas juga berperan dalam penegakan hukum terkait dengan pengelolaan hutan desa. Mereka dapat digunakan sebagai referensi untuk menegakkan aturan dan regulasi yang berkaitan dengan pelestarian hutan dan lingkungan. (ros)