Madu hutan Nanga Lauk sangat terkenal kualitasnya. Begitu panen, sudah banyak ditunggu pembeli. Sebagai bukti, Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Madu di bawah Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Lauk Bersatu berhasil menjual 400 kilogram madu hutan.
“Alhamdulillah, respon pasar sangat tinggi terhadap madu hutan dari Nanga Lauk. KUPS Madu LPHD sukses menjual seluruh madu hutan curah. Para pembelinya kebanyakan dari Putussibau. Tentunya ini kabar gembira bagi petani dan pengurus KUPS Madu,” kata Program Specialist for Livelihoods PRCF Indonesia, Azri Ahmad S.Hut, Rabu (21/4/2020).
Dijelaskan Azri, untuk pertama kali PRCF lewat program SCCM memberikan modal untuk KUPS Madu LPHD Lauk Bersatu. Permodalan tahap awal Rp50 juta. Dengan modal sebesar itu baru bisa menyerap madu dari petani sekitar 400 kg. Padahal, potensi madu hutan Nanga Lauk itu bisa mencapai 10-15 ton per tahun.
“Walaupun baru 400 kg, diharapkan ke depannya bisa menyerap lebih besar lagi. PRCF Indonesia akan terus berusaha untuk mencarikan modal lagi. Kita butuh banyak investor agar bisa membantu menyejahterakan petani madu Nanga Lauk. Kemudian, agar KUPS Madu bisa lebih banyak lagi membeli madu dari petani,” jelas alumni Fakultas Kehutanan Untan ini.
Madu hutan dari Nanga Lauk memiliki kualitas tinggi. Harganya jauh lebih tinggi bila dibandingkan daerah lain. Untuk 1 kg dijual dengan harga Rp120 ribu. Faktor yang menyebabkan kualitas tinggi madu Nanga Lauk karena hutannya masih terjaga dengan baik. PRCF yang belum setahun mendampingi warga Nanga Lauk terus berjuang untuk menjaga dan melestarikan hutan desa di sana.
Madu Hutan Kemasan

KUPS Madu LPHD sudah bekerja sama dengan Koperasi Kebayan Banjar Bersatu. Koperasi didirikan oleh warga sendiri sebelum ada KUPS. Kedua lembaga ini disinergikan agar bisa membeli madu langsung dari petani. Sebagai wujud kerja samanya telah mengeluarkan merk madu asli Nanga Lauk dengan nama Kebayan. Madunya tidak lagi curah, melainkan sudah dalam bentuk kemasan botol yang menarik.
“Merk madu Kebayan ini sudah lama ada. Cuma, baru-baru ini mulai diperkenalkan ke khalayak ramai. Saat ada pameran di Halaman Makodam Tanjungpura bulan lalu, madu Kebayan ini kita tampilkan. Sambutannya warga luar biasa terhadap madu hutan ini. Kita akan terus dorong agar madu hutan Nanga Lauk mendapatkan pasar tersendiri baik di Kalbar maupun skala nasional,” harap Azri. (ros)