Konservasi tidak melulu bicara menjaga dan melestarikan hutan. Hal tak kalah penting menanamkan jiwa konservasi dan wawasan lingkungan sejak dini. Sasarannya adalah pelajar. Caranya, menggelar Awareness Raising Event atau dikenal dengan Sekolah Lapang Kader Konservasi Nanga Lauk.
“Kaderisasi sangat penting dalam mengelola hutan desa. Lewat sekolah lapang kader konservasi ini sebagai upaya kita melakukan kaderisasi di Desa Nanga Lauk. Harapan kita tentunya para pelajar yang kita kader saat dewasa nanti bisa melanjutkan program konservasi LPHD Lauk Bersatu,” kata Manager Program Rimba Pakai Pengidup atau Forest for Life PRCF Indonesia, Rio Afiat, Rabu (15/3/2023).
Awareness Raising Event telah digelar 4 – 6 November 2022 lalu. Lokasinya di Hutan Desa Nanga Lauk dengan peserta 11 pelajar putra dan 25 pelajar putri dan total 36 orang. Seluruh peserta yang memakai seragam Pramuka itu diajak ke danau dan menyusuri sungai di tengah hutan desa. Mereka dikenalkan keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh hutan desa mereka sendiri.
“Dari kegiatan ini, kita menjelaskan betapa pentingnya menjaga hutan. Ke depan, kalian sebagai generasi berikutnya memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga hutan desa kalian ini. Untuk itu, cintailah hutan kalian. Kalau bukan kalian siapa lagi yang akan menjaganya,” cerita Rio saat memberikan nasihat kepada para peserta.
Menurut Rio, para peserta sangat senang mengikuti even tersebut. Hal ini bisa dilihat betapa bersemangatnya mereka saat mengikuti setiap acara. Di akhir kegiatan, para pelajar itu berkomitmen untuk menjaga hutan desanya sendiri.
“Semoga jiwa konservasi dan wawasan lingkungan yang kita inginkan benar-benar tertanam dalam sanubari generasi muda Nanga Lauk ini. Saat mereka dewasa nanti bisa terlibat langsung dalam program pengelolaan hutan,” harap alumni Untan ini.
Latar Belakang
Hutan Desa adalah kawasan hutan negara yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa. Hal ini berdasarkan mandat pengelolaan yang diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Desa Nanga Lauk merupakan salah satu desa yang mendapatkan Hak Pengelolaan Hutan Desa sejak tahun 2017 lalu. Pengelolaan Hutan Desa Nanga Lauk dilakukan dengan mengedepankan 3 pilar utama, yakni tata kelola kelembagaan, tata kelola kawasan dan tata kelola usaha.
Pengelolaan hutan desa yang mengedepankan aspek kelestarian dan keberlanjutan mengartikan bahwa setiap desa yang mengemban mandat pengelolaannya harus dapat memastikan setiap warga desa memahami pentingnya kelestarian hutan dan mempersiapkan generasi yang mumpuni dalam pengelolaan hutan secara lestari.
Mengacu pada tiga pilar tersebut, LPHD Lauk Bersatu memiliki program peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan kaderisasi. Guna memastikan keberlangsungan pengelolaan hutan desa dengan baik, LPHD bertanggung jawab mempersiapkan kader yang memiliki kepribadian dan berwawasan lingkungan.
Salah satu bentuk kegiatan kaderisasi yang dilakukan yaitu sekolah lapang atau site visit ke Hutan Desa yang melibatkan siswa-siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Desa Nanga Lauk.
Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama LPHD Lauk Bersatu dan siswa Pramuka SMP 03 Satu Atap Nanga Lauk dengan tema “jaga hutanmu, untuk kehidupan masa depanmu”.
Tujuan Kegiatan
1. Menanamkan jiwa konservasi dan wawasan lingkungan sejak dini
2. Menambah pengetahuan siswa tentang hutan desa dan pentingnya hutan bagi kehidupan
3. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang areal Hutan Desa yang dikelola LPHD Lauk Bersatu serta potensi yang ada di dalamnya
Luaran Kegiatan
1. Peserta memahami pentingnya hutan bagi kehidupan
2. Peserta memahami tujuan hutan dikelola secara lestari
3. Peserta mengetahui areal Hutan Desa yang dikelola dan potensi yang ada di dalam tujuan kegiatan (ros)