Beberapa hari ini, warga Kalimantan Barat ramai membicarakan buaya. Ada buaya menerkam manusia di pesisir Kabupaten Mempawah. Buaya yang menerkam itu adalah jenis buaya muara yang terkenal ganas. Sementara buaya sendiri banyak jenis. Salah satunya Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii).
Buaya Senyulong sendiri banyak ditemukan di perairan atau danau di Kabupaten Kapuas Hulu. Cuma, buaya jenis belum ada data resmi pernah menerkam manusia. Sementara kalau di Provinsi Riau pernah terjadi ada Buaya Senyulong menerkam manusia di Rawa Empat, Desa Terbangiang, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan Riau pada Juni 2022 lalu. Semenjak itu, tidak ada lagi kasus serupa. Paling banyak informasi terkait buaya muara yang sering memangsa manusia.
Kali ini akan dibahas Buaya Senyulong adalah spesies buaya yang juga dikenal sebagai Buaya Air Tawar atau Buaya Tomistoma. Buaya ini terancam punah dan biasanya ditemukan di daerah perairan tawar seperti sungai, rawa, dan danau di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Di Kalbar sendiri banyak ditemukan di Kapuas Hulu.
Buaya Senyulong memiliki ciri khas dengan moncong yang panjang dan ramping, serta gigi yang menonjol dari rahang atasnya. Mereka dapat tumbuh hingga sekitar 4 hingga 5 meter panjangnya. Buaya Senyulong adalah hewan karnivora dan memakan berbagai jenis mangsa seperti ikan, amfibi, dan mamalia kecil.
Sayangnya, populasi Buaya Senyulong menghadapi ancaman serius akibat hilangnya habitat, perburuan ilegal, dan perdagangan gelap. Mereka masuk dalam daftar merah IUCN sebagai spesies yang terancam punah. Upaya konservasi dan perlindungan terhadap spesies ini sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup mereka di alam liar.
IUCN adalah singkatan dari International Union for Conservation of Nature, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai “Uni Internasional untuk Konservasi Alam”. IUCN adalah organisasi internasional yang berfokus pada konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati di seluruh dunia.
IUCN memiliki peran penting dalam mengidentifikasi status konservasi berbagai spesies, mengevaluasi ancaman terhadap keanekaragaman hayati, serta mengembangkan strategi dan tindakan perlindungan. Salah satu kontribusi utama IUCN adalah menyusun dan memelihara Daftar Merah IUCN, yang mencatat tingkat risiko kepunahan berbagai spesies di seluruh dunia.
Daftar Merah IUCN mengklasifikasikan spesies ke dalam berbagai kategori, seperti “terancam punah” (endangered), “rentan” (vulnerable), dan “terancam punah kritis” (critically endangered), berdasarkan analisis ilmiah terhadap status populasi dan habitat spesies tersebut.
Dalam konteks Buaya Senyulong, misalnya, Buaya Senyulong termasuk dalam kategori “terancam punah” dalam Daftar Merah IUCN.
Upaya PRCF Indonesia
PRCF Indonesia pernah melakukan survei Buaya Senyulong ini pada tahun 2016 lalu. Survei populasi buaya ini di Danau Sentarum. Tujuannya, untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai populasi dan habitat peneluran buaya tersebut.
Hasil surveinya, individu Buaya Senyulong yang tercatat dalam kegiatan survei ini berjumlah tiga individu. Individu yang pertama adalah yang ditemukan di Danau Merebung, Desa Melemba, Kecamatan Batang Lupar. Individu ke dua teramati di sekitar Dusun Lupak Mawang.
Sedangkan individu yang ketiga adalah Senyulong yang dipelihara oleh masyarakat di Desa Vega, Kecamatan Selimbau. Buaya dari desa Vega ini kemudian dilepaskan di Danau Kedabang, tidak jauh dari lokasi pemeliharanya menemukan tiga tahun sebelumnya. Kondisi air danau yang tinggi menjadikan keberadaan Senyulong lebih tersebar, sehingga lebih sulit untuk dilacak dan tidak banyak Senyulong yang berhasil teramati. Hal ini menjadi catatan pembanding untuk survei yang akan dilakukan kedepannya.
Untuk mengetahui habitat tempat hidup senyulong, dilakukan analisis vegetasi. Di kawasan TNDS ini wilayah yang menjadi habitat bagi Senyulong adalah sekitar danau dan sekitar sungai, sehingga analisis vegetasi dilakukan di wilayah danau dan sungai. Pada survei ini wilayah yang dijadikan lokasi untuk analisis vegetasi adalah di Danau Merebung di sekitar Senyulong ditemukan. Sedangkan untuk daerah sungai dilakukan di sungai Sumpak di sekitar wilayah yang berdasarkan informasi masyarakat sering dijumpai senyulong pada saat musim kemarau. (ros)