Patroli hutan desa di Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir Kabupaten Kapuas Hulu sudah berlangsung hampir setahun. Setiap bulan tim patroli di bawah Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Lauk Bersatu didampingi PRCF Indonesia melakukan patroli. Apa yang dilakukan untuk memastikan tidak ada kerusakan hutan di desa tersebut.
Untuk memastikan hutan tidak ada rusak, cara paling efektif patroli hutan. Selain patroli hutan adalah memberikan pencerahan arti penting hutan bagi kehidupan. Pencerahan tidak hanya untuk kalangan orang dewasa, melainkan juga bagi anak usia dini, murid SD, sampai siswa SMA. Cara ini telah dilakukan PRCF Indonesia yang selama ini mendampingi warga Desa Nanga Lauk.
Untuk melaksanakan patroli hutan diperlukan personel serta peralatan. PRCF Indonesia sudah melatih kurang para anggota LPHD untuk bisa menjadi tim patroli. Mereka dilatih sedemikian rupa agar bisa memenuhi standar yang sudah ditetapkan. Dengan demikian patroli hutan desa menjadi sangat penting bagi keberadaan hutan itu sendiri.
Patroli Hutan untuk Dunia
Saat melakukan patroli hutan, sejumlah peralatan wajib yang harus dibawa di antaranya GPS, handphone, teropong, tally sheet, kamera dan HT. Peralatan untuk patroli hutan desa itu untuk mendokumentasikan, mencatat, dan merekam yang saja yang ditemui selama patroli. Dari hasil partroli hutan itu menjadi data penting lalu diolah dengan aplikasi smart partol.
Patroli hutan akan terus dilakukan. Bukan semata untuk kepentingan warga Desa Nanga Lauk, melainkan untuk dunia. Kabupaten Kapuas Hulu sudah menjadi cagar biosfer. Semua hutan yang ada di kabupaten tersebut mesti terjaga dengan baik. Untuk memastikan tetap terjaga dengan baik, rutin menggelar patroli hutan.
PRCF Indonesia akan terus mendampingi LPHD Lauk Bersatu agar terus melakukan patroli. Pada akhirnya nanti, tanpa pendampingan dengan kesadaran sendiri, mereka bisa melakukan patroli hutan secara mandiri. Hal ini selaras dengan visi Gubernur Kalbar agar setiap desa menjadi desa mandiri. (ros)