Rio Afiat (kiri) sedang mengajarkan alur pengajuan uang muka untuk kegiatan yang dilakukan LPHD Lauk Bersatu

Pontianak (PRCF) – Tidak hanya dilatih mengenai penguatan kelembagaan, perlindungan hutan dan konservasi, Yayasan PRCF Indonesia juga melatih pengurus LPHD Lauk Bersatu alur pembayaran kegiatan. Pelatihan ini sangat penting agar LPHD bisa mencairkan dana setiap ada kegiatan secara mandiri.

“Kita telah mengajarkan bagaimana alur pembayaran melalui bendahara. Hal ini sangat penting agar mereka paham proses pencairan dana untuk sebuah kegiatan. Harapannya, ke depan mereka bisa mengurus masalah pencairan ini secara mandiri,” kata Manajer Program PRCF Indonesia, Rio Afiat S Pd, Senin (28/10/2019).

Arsyad, Sekretaris LPHD diajarkan mengisi form pengajuan anggaran dalam format excel

Pelatihan dilakukan secara informal. Pengurus inti LPHD diundang ke Kantor Yayasan PRCF Indonesia di Putussibau Kapuas Hulu. Di sini para pengurus diajarkan bagaimana cara mengajukan anggaran ke bendahara. Setiap kegiatan terlebih dahulu diajukan oleh ketua bidang.  Pengajuan itu ditujukan bendahara LPHD. Dari bendahara lalu harus mendapatkan persetujuan oleh Ketua LPHD. Terakhir, pengajuan itu di-review oleh manajer program dari Yayasan PRCF Indonesia.

“Bila semua sudah semua prosedur, bendahara bisa mencairkan dana itu di bank. Barulah dana cair dan digunakan sesuai dengan pengajuan. Kemudian, apabila selesai kegiatan, dana yang telah digunakan harus dibuatkan laporan keuangannya. Begitu seterusnya, sehingga dana benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara benar,” jelas Rio.

Pada saat pelatihan, Arsyad Sekretaris LPHD diajarkan mengisi form pengajuan uang muka kegiatan Pelatihan Bahan Olaharan Karet (Bokar). Ia diajarkan secara saksama teknis mengisi form pengajuan dalam format excel. “Form sudah disiapkan, tinggal diisi saja. Semua kita ajarkan agar mereka benar-benar paham,” tambah Rio.

Lija Sari, bendahara LPHD diajarkan secara langsung mencairkan dana di bank

Pelatihan pengajuan uang muka, bukan sekadar pelatihan begitu saja. Melainkan langsung dipraktikkan. Usai mengisi form pelatihan Bokar, saat itu prosedur pengajuan dana disetujui semua pihak. Lalu, bendahara pergi ke bank untuk mencairkan dana. Semua berjalan lancar, dan dana pun bisa dicairkan.

“Alhamdulillah. Proses belajarnya lancar. Semoga LPHD semakin kuat. Hal ini sangat penting melatih pengurus LPHD bagaimana cara mengajukan dana sampai proses pencairannya,” tambah Direktur Eksekutif Yayasan PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut.

PRCF Indonesia terus memfasilitasi LPHD Lauk Bersatu agar menjadi besar dan profesional. Tidak melulu masalah konservasi, PRCF juga memberdayakan warga Nanga Lauk paham mengelola sebuah lembaga dengan baik dan benar. (ros/rio)