Pelatihan ekowisata di Nanga Lauk akan diisi oleh tiga narasumber dari EJEF ini

Pelatihan ekowisata akan digelar di Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir Kapuas Hulu pada 6-14 Juli 2020. Tiga narasumber dari East Java Ecotourism Forum (EJEF) atau Forum Ekowisata Jawa Timur didatangkan. Forum ini memiliki pengalaman mumpuni untuk memajukan dunai ekowisata di Indonesia.

“Tiga narasumber dari Jawa Timur sudah tiba di Pontianak. Sore nanti (6/7/2020) mereka didampingi tim kita berangkat menuju Nanga Lauk Kapuas Hulu. Kehadiran tiga narasumber yang sudah memiliki pengalaman di bidang ekowisata diharapkan bisa transfer ilmu dan pengalaman untuk warga Nanga Lauk,” kata Direktur Eksekutif PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut di kantornya, Senin (6/7/2020).

Dijelaskan Imanul, kehadiran tiga narasumber dari EJEF sekaligus melihat secara langsung potensi ekowisata di Nanga Lauk. Dari hasil pengamatan mereka nanti, diharapkan bisa memberikan rekomendasi positif agar ekowisata di Nanga Lauk benar-benar bisa memberikan manfaat besar bagi warga.

“Kita berharap, segala ilmu maupun pengalaman yang akan disampaikan nanti bisa diterima dengan baik oleh warga Nanga Lauk. Tak sekadar diterima, tapi juga dipraktikan. PRCF dalam hal ini selalu siap mendampingi warga dalam memajukan ekowisata,” harap Imanul.

Ditambahkan Azri Ahmad S Hut, specialis program Livelyhood PRCF Indonesia, ketiga narasumber tersebut adalah Agus Wiyono dari Community Development and Tourism Expert, Tri Sulihanto Putra dari Marketing dan Product Development Expert, dan Agni Istighfar Paribrata dari Destination Management Organization and Regulation Expert. Ketiganya sama-sama tergabung dalam EJEF.

“Mereka sudah malang melintang di dunia ekowisata. Banyak pengalaman mereka. Kita hanya berharap dengan pengalaman para narasumber bisa menjadikan Nanga Lauk salah satu destinasi ekowisata di Kapuas Hulu,” harap Azri.

Tujuan Pelatihan Ekowisata

  1. Menghasilkan studi analisa kelayakan usaha sebagai dasar bagi KUPS Ekowisata dalam menjalankan usaha
  2. Memfasilitasi kelompok dalam perencanaan dan pemetaan rantai nilai usaha bisnis ekowisata.
  3. Menghasilkan rekomendasi produk ekowisata yang bersesuaian.
  4. Memfasilitasi akses jejaring ekowisata skala daerah dan nasional.
  5. Peningkatan kapasitas kelompok ekowisata dalam tata kelola CBET (Community Business Ecotourism).

Output Pelatihan Ekowisata

  1. Berjalannya bisnis KUPS Ekowisata secara layak dan berkesinambungan
  2. Adanya integrasi bisnis KUPS secara keseluruhan dibawah LPHD Lauk Bersatu
  3. Kesejahteraan masyarakat meningkat yang berbanding lurus dengan kelestarian hutan
  4. Naiknya nilai tambah Hutan Desa Nanga Lauk dalam skala lokal dan nasional
  5. Desa Nanga Lauk sebagai desa percontohan untuk pengelolaan usaha berbasis hutan desa. (ros)