Yayasan PRCF Indonesia lewat Program Perhutanan Sosial memfasilitasi pelatihan pemantauan dan evaluasi enam LPHD di Aula Pertemuan Gedung Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Putussibau Kapuas Hulu, 19-21 Desember 2022. Kegiatan ini diikuti 27 peserta terdiri 19 laki-laki dan 8 perempuan.
Enam LPHD itu terdiri dari LPHD LPHD Bukit Belang Desa Tanjung, LPHD Pundjung Batara Desa Nanga Betung, LPHD Batang Tau Desa Sri Wangi, LPHD Nyuai Peningun Desa Nanga Jemah, LHD Bumi Lestari Desa Penepian Raya, dan LPHD Lauk Bersatu Desa Nanga. Kegiatan ini diselenggarakan oleh LPHD Bukit Belang Desa Tanjung.
Dalam kegiatan itu menghadirkan tiga pemateri. Materi tentang Pemantauan dan Evaluasi Program disampaikan Janiarto Paradise Pawa, S. Si, M. Si. Beliau adalah Dosen Politeknik Negeri Sambas. Materi Pemantauan dan Evaluasi Pengolahan Data Patroli oleh Yadi Purwanto, S. Hut dari Fasilitator Konservasi PRCF Indonesia. Pemateri ketiga disampaikan oleh Endang Widyawati, SE, Staf Keuangan PRCF Indonesia. Beliau menyampaikan materi Pemantauan dan Evaluasi Pembukuan Keuangan.
Dijelaskan Sy Y Hadinata, Fasilitator Kelembagaan PRCF Indonesia, terkait pengelolaan hutan desa, tidak serta merta hanya menjalankan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang sudah disusun dan disahkan. Perlu adanya pemantauan dan evaluasi rutin yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Tujuannya, untuk melihat pencapaian dari program yang sudah dilakukan.
“Pemantauan yang dimaksud di sini yaitu pengamatan terhadap perkembangan pelaksanaan RKT yang sudah diimplementasikan, serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil langkah mitigasi sedini mungkin. Sedangkan evaluasi sebagai bagian dari proses membandingkan realisasi masukan, keluaran dan hasil terhadap rencana dan standar,” jelas Hadinata, Senin (19/12/2022).
Kebutuhan terhadap proses pemantauan dan evaluasi menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh LPHD dalam menjalankan program kerja dalam RKT. Pemantauan dan evaluasi diharapkan dapat memberikan fungsi kontrol dalam pengoptimalan setiap program yang dilaksanakan. Maka dari itu agar sesuai dengan harapan diperlukan peningkatan kapasitas LPHD dalam melakukan pemantauan dan evaluasi melalui Pelatihan Pemantauan dan Evaluasi LPHD Bukit Belang Desa Tanjung.
“Pelatihan ini juga melibatkan LPHD lainnya sebagai peserta. Hal ini dilakukan untuk pemerataan pemahaman dan kapasitas staf LPHD dampingan PRCF Indonesia. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat menunjang kemandirian LPHD dalam pengelolaan kelembagaannya,” urai pria yang akrab disapa Yus.
Maksud dan Tujuan Pelatihan
Maksud dan tujuan pelatihan pemantauan dan evaluasi LPHD ini adalah untuk memberikan pemahaman peserta dalam mengelola hutan desa secara terstruktur dan sistematis. Dalam hal ini peserta diharapkan mampu memahami pengertian pemantauan dan evaluasi, konsep pemantauan dan evaluasi, perangkat pemantauan dan evaluasi, dan isi laporan pemantauan dan evaluasi.
“Sementara luaran dari pelatihan ini adalah diharapkan dari pelatihan ini agar LPHD mampu melakukan pemantauan dan evaluasi rutin dalam menjalankan RKT yang sudah disusun dan disahkan,” tambahnya sebagai penanggung jawab dari kegiatan ini.
Peserta pelatihan ini terdiri dari pengurus LPHD Bukit Belang 12 orang, BPD Desa Tanjung 1 orang, LPHD Batang Tau 2 orang, LPHD Nyuai Peningun 2 orang, LPHD Bumi Lestari 2 orang, LPHD Pundjung Batara 2 orang, dan LPHD Lauk Bersatu 2 orang.
Para pendamping LPHD tersebut juga ikut terlibat diantaranya Hendra Wisnu Wardana – Fasilitator Desa Tanjung PRCF Indonesia, Addrama Putra Sukma – Fasilitator Desa Sri Wangi PRCF Indonesia, Yayan Hizbullah – Fasilitator Desa Nanga Jemah PRCF Indonesia, Muhammad Yudhi Octoarie – Fasilitator Desa Penepian Raya, Ardian Ariesta – Fasilitator Desa Nanga Betung PRCF Indonesia, Endang Widyawati – Staf Keuangan, Yadi Purwanto – Fasilitator Konservasi PRCF Indonesia, Sy. Y. Hadinata – Fasilitator Kelembagaan PRCF Indonesia, dan Rio Afiat – Manager Program SCCM Nanga Lauk. (ros)