Pemasangan plang atau tanda batas hutan desa kembali dilakukan oleh tim patroli hutan LPHD Lauk Bersatu pada Februari 2021 lalu. Mereka didampingi oleh PRCF Indonesia. Patroli kali ini dirasakan cukup berat karena air sungai mulai surut.
“Pemasangan plang batas hutan desa ini kembali kita lakukan karena sebelumnya belum tuntas. Sejumlah titik batas hutan kita pasang. Akan terus kita lakukan agar semua titik terpasang plang tersebut,” kata Specialist Conservation PRCF Indonesia, Yadi Purwanto S Hut di kantornya, Selasa (16/3/2021).
Dijelaskan alumni Fakultas Kehutanan Untan ini, sebelum melakukan patroli, LPHD Lauk Bersatu terlebih dahulu membuat plang. Plang itu tersebut dari seng, lalu dicat warna kuning. Setelah itu dipotong menjadi segi empat dan ditulisi nomor titik batas hutan. Plang itu nantinya dipasang atau dipaku di batang pohon.
“Pemasangan plang pastilah di dalam hutan desa yang berbatas dengan hutan produksi terbatas maupun batas desa. Tujuannya tidak lain agar warga mengetahui di mana saja areal hutan desa, hutan produksi terbatas, maupun batas desa. Plang-plang itulah menjadi penanda yang nantinya ditancapkan di sejumlah pohon berdasarkan titik koordinat yang telah ditentukan,” ungkap Yadi.
Sejauh ini, pemasangan plang batas hutan itu memang belum menyeluruh. Masih ada sejumlah titik lagi yang mesti dipasang. Karena keterbatasan waktu, akan dilakukan di lain waktu berikutnya.
Medan Berat
Patroli hutan dan pemasangan plang kali ini dirasakan cukup berat. Hal ini mengingat kondisi air sungai sudah surut. Tidak ada lagi air di rawa-rawa.
“Karena air surut membuat tim patroli sedikit kewalahan untuk mencapai sejumlah titik untuk pemasangan plang batas hutan desa itu. Biasanya kita cukup di atas perahu motor, kali ini banyak jalan kaki. Kenapa, karena perahu motor sering kandas karena air dangkal,” ujar Yadi.
Ada hal menarik dengan kondisi air surut tersebut. Tim patroli hutan sering menemui sejumlah nelayan. Ada nelayan sedang memberi makan ikan toman. Makanan ikan toman itu dari ikan kecil-kecil yang bisa ditangkap dengan mudah saat air surut. Ada juga menemui nelayan sedang menjala ikan di danau. Di musim air surut, Desa Nanga Lauk melimpah dengan ikan air tawar. (ros)