Pontianak (PRCF) – Akhir tahun 2019 lalu, PRCF Indonesia membangun Kantor LPHD Lauk Bersatu. Menjelang berakhirnya Februari 2020, proses pembangunan sudah mendekati rampung. Diperkirakan bulan Maret depan, kantor di Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir Kabupaten Kapuas Hulu sudah bisa ditempati.
“Alhamdulillah pengurus LPHD sudah beraktivitas di kantor. Proses pembangunan sudah mencapai 97 persen,” kata Manajer Program PRCF Indonesia, Rio Afiat, Rabu (27/2/2020).
Dijelaskan Rio, pembangunan kantor Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) sangat penting untuk memperkuat kelembagaan. Untuk mewujudkan banyak program, harus memperkuat kelembagaan. LPHD Lauk Bersatu adalah lembaga yang dibentuk Pemerintahan Desa Nanga Lauk difasilitasi PRCF Indonesia.
Walau kantor LPHD belum rampung 100 persen, tapi para pengurusnya mulai ngantor. Selama ini bila ada rapat, para pengurus sering menggunakan rumah warga. Apalagi nanti sudah rampung 100 persen, acara rapat ataupun kegiatan lainnya sudah bisa dilaksanakan di kantor LPHD.
“Salah satu tujuan kehadiran PRCF Indonesia di Desa Nanga Lauk adalah memperkuat kelembagaan. Salah satu wujud nyatanya, memfasilitasi pembangunan Kantor LPHD. Di kantor ini nanti, para pengurus belajar secara mandiri mengelola lembaganya sendiri. Kantor sudah ada. Berikutnya bagaimana dari kantor tersebut memberikan kontribusi besar untuk masyarakat Nanga Lauk itu sendiri,” papar Rio.
Memperkuat kelembagaan LPHD sudah lama dilakukan oleh PRCF Indonesia. Perlahan tapi pasti, LPHD semakin berdaya. Para pengurusnya sudah semakin paham mengenai tugas dan tanggung jawabnya. Ketika para pengurus semakin paham hal tersebut, lembaga LPHD tentu semakin kuat.
“PRCF akan selalu mendampingi. Apabila ada hal yang tidak dipahami, kita berikan pemahaman. Kita berikan bimbingan agar suatu saat nanti para pengurus benar-benar mandiri. Ketika mereka sudah mandiri, itulah yang menjadi tujuan utama kita,” jelas pria kelahiran Jawai Sambas ini.
Ketika kantor LPHD rampung nanti, berikutnya adalah pengadaan mobiler atau fasilitas yang diperlukan di dalam kantor itu sendiri. Tidak mungkin kantor jadi kosong melompong. “Kita akan siapkan secara bertahap fasilitas kantor yang diperlukan,” kata Rio (ros)