Pemberdayaan perempuan mendapatkan porsi istimewa di LPHD Lauk Bersatu dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), terutama KUPS Rotan. Di KUPS Rotan ini, banyak kaum perempuan dilibatkan.
“KUPS Rotan memang tidak jauh dari anyam-anyaman. Yang suka anyam-anyaman ini kaum perempuan. Ini salah satu bagian kita dalam pemberdayaan kaum perempuan,” kata Specialist Program Livelihoods PRCF Indonesia, Azri Ahmad S Hut, Senin (21/12/2020).
Menurut Azri, dalam proses pendampingan yang dilakukan PRCF Indonesia, sangat peduli terhadap kaum perempuan. Artinya, dalam setiap kegiatan harus ada keterlibatan perempuan.
“Apalagi dalam KUPS Rotan ini, kaum perempuan menjadi sangat penting. Dalam soal anyam-menganyam, kaum perempuan lebih telaten dan rapi. Sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas menarik,” ujar alumni Fakultas Kehutanan Untan ini.
Bukan berarti, kaum lelakinya tidak dilibatkan di KUPS Rotan ini. Justru ketuanya adalah laki-laki. Kolaborasi antara kaum perempuan dan laki-laki itulah yang penting. Kerja sama dan saling mengisi.
“Beberapa waktu lalu, kita mendatangkan intruktur pelatihan anyaman keladi air. Instrukturnya juga perempuan yang memang sudah piawai dalam dunia anyaman. Dia melatih pada anggota KUPS Rotan agar bisa menghasilkan produk yang bisa dijual di pasar. Ini juga bagian dari upaya kita untuk memberdayakan KUPS Rotan,” tambah Azri.
Belum lama ini, pengurus KUPS Rotan diajak untuk meninjau pengolahan rotan menjadi barang jadi di Bengkayang dan Sambas. Di Bengkayang bagaimana rotan diolah menjadi tikar bidai. Sementara di Sambas, rotan diolah menjadi aneka perabot rumah tangga. Harapannya, dengan melihat secara langsung pengolahan rotan tersebut, KUPS Rotan terpacu semangatnya untuk menghasilkan produk berkualitas.
Penghasil Rotan
Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir Kabupaten Kapuas Hulu, tidak hanya terkenal sebagai penghasil madu hutan dan ikan, tapi juga rotan. Di hutan desa dan hutan produksi terbatas banyak ditemukan rotan. Rotan merupakan komoditas bernilai tinggi apabila diolah sebaik mungkin. Rotan bisa menjadi tikar, perabot rumah tangga, anyam-anyaman, dan sebagainya.
Hadirnya KUPS Rotan dalam upaya untuk menjadikan potensi rotan tersebut memberikan pendapatan tambahan bagi warga Nanga Lauk. Para anggotanya dilatih tentang teknik anyaman rotan. Peralatan pengolahan rotan juga disiapkan. Kelembagaan KUPS Rotan juga selalu didampingi baik dalam penguatan organisasi maupun keuangan. (ros)