Penggemukan sapi

Penggemukan Sapi sedang dijalankan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat di Desa Malek Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Untuk meningkatkan kapasitas lembaga di desa itu, BKSDA meminta PRCF Indonesia sebagai fasilitator. 

“Kita diminta oleh BKSDA untuk menjadi fasilitator program penggemukan sapi ini. Rio Afiat kita utus ke sana untuk melakukan peningkatan kapasitas SDM kelompok tani yang akan menerima program ini,” kata Direktor PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut di kantornya, Jumat (20/8/2021).

Selain di Desa Malek, ada program yang didukung oleh BKSDA Kalimantan Barat di Desa Kelam sekitar kawasas TWA Kelam Permai Kabupaten Sintang. Di desa ini akan dikembangkan pemberdayaan perempuan bidang kerajinan tangan. “Ini sebuah kepercayaan dari BKSDA yang akan kita implementasikan sebaik mungkin demi kesejahteraan masyarakat di sekitar areal konservasi,” tambah Imanul.

Penggemukan sapi
Para petani dari Desa Malek yang akan menerima program penggemukan sapi

Sementara itu, dari Desa Malek, Rio Afiat melaporkan, sebagai tahap awal akan dilakukan program penggemukan sapi dulu. Sebelum bibit sapinya didatangkan, terlebih dahulu dilakukan peningkatan kapasitas SDM bagi kelompok taninya.

“Apabila mereka secara kapasitas sudah memungkinkan, barulah dimulai mendatangkan bibit sapi untuk program penggemukan. Dengan adanya peningkatan kapasitas ini diharapkan para petani benar-benar siap menjalankan program ini,” jelas pria kelahiran Jawai Sambas ini.

Ini merupakan program tahap awal. Program berikutnya akan dilakukan budidaya pengembangan sapi seperti jual bibit dan anak sapi. Program ini memiliki potensi besar untuk berkembang, karena di Kabupaten Sambas terbilang minim. Kebanyakan bibit sapi masih didatangkan dari luar kabupaten.

Terus Ditingkatkan

Apabila program penggemukan sapi dan budidaya pengembangan sapi terus mengalami kemajuan, program berikutnya pengolahn kompos organik. Kompos sendiri sangat dibutuhkan oleh petani. Tentunya ini sangat bermanfaat secara bisnis untuk dikembangkan.

Selain itu, juga akan dikembangkan pengolahan biogas, produk turunan seperti abon, dan terakhir akan dikembangkan pusat studi sapi. Semua program sudah dirancang sebaik mungkin dengan harapan bisa terealisasi secara nyata. “Tapi, untuk tahap awal program penggemukan sapi dulu. Mohon doanya program ini berjalan sesuai harapan,” harap Rio. (ros)