Pemerintahan Desa Nanga Lauk difasilitasi Yayasan PRCF Indonesia sukses membentuk Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Lauk Bersatu. Lembaga inilah yang akan menjaga dan melestarikan hutan desa. Lembaga ini juga yang akan memberdayakan warga di sekitar hutan.
LPHD Lauk Bersatu sudah terbentuk. Seluruh anggotanya adalah dari warga Nanga Lauk itu sendiri. Difasilitasi PRCF, warga diundang untuk membentuk lembaga. Lalu, didorong untuk memilih pengurus dari mereka sendiri. Akhirnya, susunan kepengurusan LPHD terbentuk. Terpilihlah Hamdi sebagai Ketua. Beliau inilah yang bertanggung jawab menjalankan roda organisasi.
Di dalam lembaga LPHD ini ada bidang yang menangani penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia. Bidang ini diketuai oleh Dahlan, juga orang asli Nanga Lauk. Di bidang ini ada dua seksi, yakni seksi kesekretariatan, pelayanan tamu, dan penanganan keluhan. Seksi ini diketuai oleh Rosliyani dan Iwan. Satu seksinya lagi adalah seksi pelatihan, penyuluhan, dan kunjungan belajar. Seksi ini ditangani Mawardiansyah dan Junaidi.
Seksi kesekretarian, pelayanan tamu, dan penanganan keluhan. Seksi ini lebih banyak menangani masalah perkantoran LPHD. Yayasan PRCF Indonesia sedang mengusahakan pembangunan kantor LPHD. Proses sedang berjalan. Diperkirakan akhir tahun sampai awal tahun, kantor yang menjadi dambaan warga Nanga Lauk itu akan rampung. Ketika kantor LPHD ini sudah ditempati, seksi inilah yang harus standbye di kantor.
Kesekretariatan ini erat kaitannya dengan surat menyurat. Surat masuk dicatat dengan baik. Begitu juga surat keluar. Tak hanya surat-menyurat, segala dokumen juga harus disimpan dengan rapi. Seksi ini biasanya tidak lepas dengan komputer atau laptop.
Berikutnya, pelayanan tamu. Ketika ada tamu datang ke kantor LPHD, harus dilayani dengan baik. Mulai dari mengisi buku tamu, sampai pada memberikan air minum. Tamu diperlakukan dengan baik sehingga menimbulkan kesan positif.
Kemudian, penanganan keluhan. Setelah mengurus kesekretariatan dan melayani tamu datang, satu lagu tugas dari seksi ini adalah penanganan keluhan. Setiap kebijakan atau program kerja biasanya tidak lepas dari berbagai keluhan. LPHD sudah mengantisipasi itu. Apabila ada warga Nanga Lauk merasa dirugikan, seksi inilah yang menangani. Maksudnya, apabila ada keluhan dari warga, seksi ini melakukan inventarisasi. Keluhan dicatat dengan baik. Setelah itu dilaporkan ke ketua bidang, lalu dilaporkan pada ketua. Jangan sampai ada keluhan warga dibiarkan begitu saja.
Seksi pelatihan, penyuluhan, dan kunjungan belajar. Selain mengurus masalah perkantoran, ada seksi pelatihan, penyuluhan, dan kunjungan belajar. Pelatihan pasti ada. Baru-baru ini dilakukan pelatihan ekowisata dan pemanfaatan rotan menjadi produk ekonomi. Sebelum mewujudkan program tersebut, warga perlu dilatih agar semua harapan. Begitu juga dengan pelatihan di bidang lain, seksi inilah yang akan menanganinya.
Penyuluhan juga dilakukan oleh seksi ini. Setiap ada program baru, warga harus diberikan pemahaman dulu. Harus dijelaskan sebaik mungkin. Tujuannya, agar program yang mau diimplentasikan bisa diterima oleh warga. Seksi inilah yang melakukan penyuluhan terlebih dahulu.
Terakhir, kunjungan belajar. Belum lama ini ada kunjungan belajar cara pengolahan karet yang benar. Kunjungan dimaksud agar warga yang memiliki kebun karet bisa mengolah karet dengan benar. Bahkan, ada juga kunjungan sampai ke Kalimantan Tengah, belajar ekowisata. Setiap ada rencana kunjungan belajar, seksi inilah yang menyiapkan terlebih dahulu.
Secara garis besar demikian tugas dan tanggung jawab dari bagian penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia. Di sini warga Nanga Lauk diajarkan cara menata sebuah kelembagaan atau organisasi dengan baik dan benar. Semua ada tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Tugas itu menjadi tersebar ke sejumlah anggota, tidak menumpuk pada satu orang. Pada akhirnya, semua terberdayakan dan menjadilah sumber daya manusia yang andal. Kalau manusianya sudah andal, LPHD Lauk Bersatu juga menjadi kuat. (ros)