Pontianak (PRCF) – Hutan desa yang dimiliki Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir Kabupaten Kapuas Hulu, satu-satunya hutan yang memiliki sertifikat dari Planvivo. Sebagai lembaga dengan motto Improving Livelihoods, Restoring Ecosystems telah merilis perkembangan konservasi di Nanga Lauk yang dikoordinir oleh PRCF Indonesia. Lembaga NGO yang berkedudukan di Inggris itu juga menampilkan beberapa gambar terkait kehidupan di Nanga Lauk.
Dalam rilisnya, planvivo menjelaskan, Proyek Rimbak Pakai Pengidup, yang dikoordinasikan oleh PRCF, mendukung komunitas Nanga Lauk dalam melindungi 1.450 ha hutan desa yang merupakan campuran rawa gambut dan hutan sungai. Di dalam Tanah Desa Nanga Lauk, ada juga seluas 9.196 ha di mana masyarakat berharap mendapatkan hak pengelolaan.
Nanga Lauk adalah sebuah desa di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Di sekitar desa terdapat 10.000 ha hutan hujan dan rawa gambut yang terancam oleh perusahaan penebangan dan pertambangan. Komunitas Nanga Lauk telah mendapatkan hak pengelolaan untuk Hutan Desa dengan luas 1.430 hektar, dengan harapan untuk meluas menjadi 9.196 ha lebih lanjut dimana masyarakat berharap mendapatkan hak pengelolaan.
Hutan di Nanga Lauk adalah campuran rawa gambut dan hutan sungai, yang digunakan oleh komunitas Nanga Lauk untuk memancing, memproduksi madu, dan memanen kayu untuk membangun rumah mereka. Dengan dukungan dari LSM lokal PRCF-Indonesia dan tim pakar nasional dan internasional, proyek Rimbak Pakai Pengidup merancang serangkaian kegiatan untuk mengamankan dan memperluas hak hukum masyarakat untuk mengelola dan mengambil manfaat dari Hutan Desa, memungkinkan mereka untuk mencegah deforestasi dan degradasi hutan yang akan terjadi jika area tersebut tidak dilindungi secara efektif.
Kegiatan-kegiatan ini meliputi: Memperluas cakupan Hutan Desa yang saat ini dialokasikan sebagai konsesi kayu; Mengembangkan dan menegakkan peraturan desa untuk mencegah penggunaan sumber daya hutan yang tidak berkelanjutan; Melakukan patroli hutan reguler; dan Mengembangkan kegiatan mata pencaharian yang memungkinkan masyarakat untuk memaksimalkan pendapatan mereka dari pemanfaatan hutan secara berkelanjutan.
Lebih jelasnya bisa dibaca dalam website resmi planvivo, https://www.planvivo.org/project-network/nanga-lauk-indonesia/