PRCF Indonesia diundang secara khusus untuk mengikuti Asian And Pacific Academy For Trainers  on Agroecologicaland Indigenous Peoples’ Food Systems atau Akademi Asia dan Pasifik untuk Pelatih Tentang Sistem Pangan Agroekologi dan Masyarakat Adat. Acara ini berlangsung di Kota Hualien Taiwan dari 29 April sampai 6 Mei 2024.

“Kita diundang untuk mengikuti kegiatan Asian and Pasific Academy dan kita hadir. Saya tidak sendirian, bersama Erik Mundandar yang juga Fasilitator Livelihood PRCF untuk Desa Nanga Lauk Kapuas Hulu, “ kata Direktur PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut, Senin (6/5/2024).

PRCF sendiri selalu aktif mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas Slow Food ini. Ini momen PRCF memperkenalkan masakan lokal dari Kalimantan Barat ke dunia internasional. Masakan lokal jangan sampai punah oleh semakin menjamurnya masakan dari luar dan modern.

“Bukan hanya dari Indonesia hadir, dari sejumlah negara lain ikut kegiatan ini.  Dari pertemuan ini, kita mengetahui seperti apa masakan khas dari negaranya masing-masing. Kemudian, kita dilatih untuk menjadi trainer sistem pangan agroekonomi yang nantinya bisa dipraktikkan di daerah dampingan PRCF,” ungkap alumni Fakultas Kehutanan Untan ini.

Imanul Huda mengikuti panel Asian and Pasific Academy di Hualien Taiwan
Imanul Huda (belakang) saat mengikuti panel Asian and Pasific Academy di Hualien Taiwan

Pada 4 Mei, usai pembukaan, dilakukan panel pertama membahas Ark of Taste and Presidia. Ini merupakan dua konsep yang terkait dengan pelestarian keanekaragaman hayati pangan dan produk tradisional. Ark of Taste adalah katalog terbesar di dunia yang mencatat keanekaragaman hayati budaya dan tradisional terkait dengan makanan dan pertanian. Di dalam Ark of Taste, ribuan varietas tanaman, jenis hewan, dan produk makanan tradisional (termasuk roti, keju, daging asap, dan makanan manis) telah diidentifikasi.

Tujuan utama Ark of Taste adalah untuk menyoroti risiko kepunahan produk-produk ini dan menyelamatkannya dari hilangnya. Produk yang terdaftar dalam Ark of Taste merupakan bagian dari warisan budaya dan tradisi yang berharga, dan sering kali terancam punah karena berbagai faktor seperti industrialisasi, erosi genetik, perubahan pola konsumsi, perubahan iklim, dan migrasi.

Masakan tradisional
Salah satu masakan tradisional yang dipamerkan dalam acara Asian and Pasific Academy di Hualien Taiwan

Sementara Presidia adalah proyek yang bertujuan untuk menjamin masa depan yang berkelanjutan bagi makanan tradisional dengan membantu produsen-pengrajin melalui berbagai upaya. Upaya yang dilakukan oleh Presidia meliputi koordinasi pemasaran dan promosi, penetapan standar kualitas, otentisitas, dan produksi untuk produk-produk tersebut, serta mempromosikan konsumsi lokal. Presidia berfokus pada produk-produk yang memiliki nilai budaya dan tradisi, dan membantu produsen-pengrajin agar dapat terus memproduksi dengan cara yang berkelanjutan. Dengan demikian, Presidia berperan penting dalam memastikan bahwa produk-produk tradisional ini tetap ada dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Tentang Asian And Pacific Academy

Kegiatan ini sebuah inisiatif yang diselenggarakan oleh Slow Food Indigenous Peoples’ Network di wilayah Asia dan Pasifik (APR). Kegiatan ini berfokus pada serangkaian lokakarya memasak yang bertujuan untuk berbagi resep berbasis biji-bijian dan/atau kacang-kacangan yang terancam punah dan sudah terdaftar dalam Ark of Taste dari Slow Food.

Inisiatif ini melibatkan komunitas-komunitas Slow Food dari Asia yang akan berbagi pengetahuan dan persiapan masakan secara langsung atau melalui video memasak. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempertahankan pengetahuan tradisional, resep, dan keragaman sistem pangan masyarakat adat, termasuk bahasa dan hubungannya dengan makanan. Dengan demikian, memasak menjadi jembatan untuk memfasilitasi transfer pengetahuan antargenerasi antara pemuda dan orang tua secara holistik. (ros)

Leave A Comment