Dalam pelaporan kinerja pengurus PRCF Indonesia biasanya secara manual. Ada beberapa lembar dikirimkan via email ke sekretariat PRCF. Sistem seperti ini dinilai lambat dan tidak efisien. Untuk meningkatkan sistem pelaporan kinerja itu PRCF membangun database sistem dan manajemen berbasis internet.
“Dulu pengurus atau personel PRCF hanya sedikit. Sistem pelaporannya juga sederhana. Sekarang, karyawan semakin ramai dan perlu dipikirkan sistem pelaporan kinerja yang efektif dan efisien serta cepat,” kata Direktur PRCF Indonesia, Imanul Huda S Hut M Hut saat membuka PES Data Base System Training and Management di Hotel Ibis Pontiank, Jumat (16/2/2024).
Imanul berharap, dengan pelatihan tersebut seluruh personel PRCF baik yang berada di Pontianak maupu di lokasi dampingan bisa cepat melaporkan segala kegiatan lewat aplikasi yang diciptakan oleh programer. Ini sebagai upaya PRCF untuk meningkatkan kinerja dan mempermudah pelaporan.
“Saat ini sedang dirancang sistem aplikasi tersebut dan belum final. Dalam training ini kita akan mencari formula yang ideal agar sistem pelaporan bisa mempermudah seluruh karyawan dalam melaporkan kinerjanya,” tambah alumni Fakultas Kehutanan Untan ini.
Trainer dalam pelatihan itu adalah, Rama Sazuldy A.Md, seorang konsultan IT. Dia menampilkan website resmi PRCF Indonesia dalam bentuk beta atau uji coba. Di dalam website itulah seluruh pengurus PRCF akan terhubung satu sama dengan yang lain. Terhubung berdasarkan proyek yang dijalankan di lapangan.
“Masing-masing personel membuat workface atau project atau progam apa yang sedang dijalankan. Setelah itu buat milestones atau seperti apa rencana dari program itu. Lalu, task board apa saja fasilitasi yang dijalankan dalam melaksanakan program kerja,” papar Rama.
Uji Coba
Sistem database dan manajemen ini sedang dibangun dan belum bisa diaplikasikan sekarang. Masih perlu lagi pendalaman penguasaai aplikasi itu. Sebab, masing-masing personel membangun sistem sendiri. Dengan sistem itulah setiap personel akan melaporkan kinerjanya. Dari sistem ini juga bisa diketahui dengan cepat program apa saja yang telah dan sedang dijalankan. Dari sini juga pihak manajemen PRCF Indonesia bisa melakukan penilaian dan memberikan hak untuk seluruh personel PRCF.
Perlu ada follow up atau tindak lanjut dari pelatihan tersebut. Sebab, banyak personel masih kebingungan terutama Fasilitator Desa yang mengikuti pelatihan secara online. Sementara sebagian sudah bisa mengikuti instruksi dalam website tersebut. (ros)